Jumat, 23 September 2016

RENCANA KERJA LIMA TAHUN PENYULUH AGAMA MADYA

I. PENDATAAN ULANG


Mengingat bahwa wilayah Bukit Raya merupakan wilayah pemekaran..Wilayah yang semula merupakan Kecamatan Sail di mekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Raya di sebelah timur dan Kecamatan Sail di sebelahbarat.
Dengan adanya pemecahan wilayah ini sudah barang tentu terjadi perubahan dalam berbagai  ha lterutama dalam masalah data untuk menunjang kinerja penyuluh.
Terlebih lagi tidak lengkapnya data yang ada di kecamatan.
Menyikapi hal yang demikian, maka dipan dangperlu untuk melakukan pendataan ulang yang meliputi:
1.      Rumah-rumahibadah yang berada di lingkunganKec. Bukit Raya.
2.      Data Kepengurusanmesjiddanmusholla
3.      Data kelompok-kelompok pengajian seperti majlista’lim, wirid orang tua dan remaja, wirid kampong dan kelompok-kelompok pengajian lainnya.
4.      Data organisasi keagamaan dan pengurusnya.
5.      Data pemuka-pemuka agama, masyarakat dan adat.
6.      Membuat pemetaan wilayah kerja.
7.      Membuat statisti pertumbuhan rumah ibadah setiap tahunnya.
8.      Membuat statistic pertumbuhan majlis ta’lim dan kelompok pengajianlainnya.
9.      Format pendataan terlampir.
Dengan pendataan ulang tersebut diatas diharapkan proses penyuluhan akan berjalan lebih terarah, terorganisir, sistematis dan terencana karena didukung oleh data yang akurat.

II. METODE PEMBINAAN TUNTAS
Mengajak dan membentuk kelompok-kelompok pengajian (bagi yang belum ada) serta merubah sistim (metode) pengajian. Metode yang dahulunya menggunakan metode ceramah dan menggurui diubah menjadi metode mendidik. Dengan demikian jamaah tidak lagi hanya sebagai oudiens (pendengar) yang pasif akan tetapi menjadi aktif. Karena jamaah dianggap sebagai santri yang lebih interaktif.
Pemikiran diatas didasari keprihatinan terhadap pemahaman keagamaanse bahagian masyarakat yang sangat awam sekali. Keawaman ini meliputi masalah aqidah (tauhid), fiqh, akhlak dan tasauf.
Disadari atau tidak, hal ini di akibatkan karena orientasi pengajian yang diberikan oleh para da’I dan mubaligh hanya sebatas pemahaman konsep umum dari aqidah, fiqh, akhlak dan tasauf. Mungkin karena keterbatasan waktu, sarana dan prasarana penunjang dalam melakukan penyuluhan,  maka penyampaian pokok-pokok keagamaan tersebut tidak teruraikan secara lebih mendalam. Atau mungkin kelemahan terletak pada metode pengajaran yang diberikan. Sebab dilihat bahwa penyuluhan yang  dilakukan cenderung tidak sistimatis dan tidak terarah. Akibatnya pemahaman yang diperoleh oleh masyarakat pun hanya berupa penggalan-penggalan.
Ketidak sistimatisan tersebut juga dapat menimbul kan kejenuhan bagi para jamaah. Sebab ketika terjadi pergantian minggu dan da’i pun berganti akan tetapi materi yang diberi kan iramanya sama. Artinya materi pengajian tidak runtut dan tidak sistematis.
Dengan latar belakang pemikiran diatas, dipandang perlu rasanya membuat format baru dalam system penyuluhan agar lebih sistimatis dan terencana.  Merubah orientasi penyuluh dari menggurui menjadi mengajarkan dan mendidik pengetahuan agama hingga tuntas.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk merealisasikan pemikiran tersebut adalah:
1.      Melakukan pembinaan dan penyuluhan secara berkesinambungan.
2.      Menyusun materi pengajian secara sistimatis
3.      Menyusun silabus untuk tiap-tiap materi pengetahuan agama.
4.      Menjadikan dan mencari penyuluh sebagai guru tetap dalam proses pengajaran tersebut minimal untuk satu pokok bahasan.
5.      Memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam lingkungan kerja untuk dapat membantu proses penyuluhan.
6.      Berupaya menyajikan materi yang  telah tertuang dalam silabus tersebut dengan cara yang menarik.
7.      Mencari dan menyusun buku pegangan bagi pelaksanaan penyuluhan dan pengajaran.
8.      Menciptakan alat-alat pengajaran dan membuat game-game mendidik yang menarik dalam rangka menghilangkan  kejenuhan.
Diharapkan dengan metode tersebut diatas pemahaman agama masyarakat (jamaah0 menjadi lebih mendalam.

III. .MENUMBUHKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA DARI DINI TERHADAP ANAK-ANAK

Kesadaran akan pentingnya memberikan pendidikan agama sejak dini terhadap anak-anak juga perlu menjadi perhatian.  Ini juga merupakan tantang bagi penyuluh untuk menumbuhkan kesadaran bahwa baik buruknya pertumbuhan anak tergantung kepada keluarga. Boleh dikatakan hamper lima puluh persen pribadi dan prilaku kita dipengaruhi oleh keluarga.  Limapuluh persen lagi dipengaruhi oleh teman, lingkungan, dan media masa. Dengan demikian peran keluarga dalam membentuk moral generasi sangat dominan. Untuk itu perlu ditingkatkan kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya.
Yang membuat keperihatinan ini timbul tidak lain tidak bukan adalah disebabkan karena kondisi generasi muda yang semakin jauh dari nilai-nilai keagamaan. Buktinyata dari hal tersebut adalah rusaknya moral generasi. Kita juga dapat melihat dilingkungan sekitar kita, betapa banyak anak-anak bahkan orang tua yang tidak dapat baca tulis alquran. Lemahnya kesadaran orang tua tentang arti pentingnya penanaman nilai agama terhadap anak adalah penyebab utama dari masalah ini.
Untuk itu perlukiranya hal ini disikapi secara serius. Terhadap orang tua dan masyarakat perlu diberikan ransangan yang stimulus akan kesadaran pentingnya pendidikan agama.  Ransangan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berupaya membekali anaknya dengan pengetahuan agama yang memadai.
Untuk menunjang rencana diatas, perlu dilakukan:
1.      Memberikan penyuluhana rtipentingnya pengetahuan agama bagi anak.
2.      Memotifasi untuk terbentuknya lembaga-lembaga pendidikan seperti TPA (Taman PendidikanAlquran) dan MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan kelompok pengajian Al Quran bagi anak-anak, remaja dan orang tua.
3.      Melakukan penelitian survey kelembaga-lembaga pendidikan formal (SD, SMP, SMA/SMK sederajat) tentang pemahaman keagamaan dan kemampuan bacatulis Al-Quran.
4.      Penilaian meliputi pengenalan huruf, merangkai huruf, membaca, menulis dan membaca dengan irama.
5.      Angket penelitian terlampir.
Dengan penelitian survey tersebut diharapkan dapat data yang akurat tentang tingkat pemahaman agama dan kemampuan baca tulis Al Quran pada anak dan remaja. Dengan data tersebut dapat pula ditentukan langkah-langkah yang akan kita ambil dalam mengatasi masalah tersebut.
Demikianlah program kerjaini di buat mudah-mudahan dapat terealisasikan. Dalam hal lain, mungkin dalam penyusunan program ini terdapat kesalahan dan kekurangan disana-sini, untuk itu mohon sumbang ide dan sarannya serta petunjuk demi berjalanya program kerja ini dengan baik.  Selebihnya, program ini tidak akan dapat berjalan apabila tidak mendapatkan dukungan dari pehak-pihak terkait.

                                                              Pekanbaru, 4 Januari 2016
                                                                        Penyuluh Agama Islam
                                                              KUA KecBukit Raya


                                                              M A S R I Z A L, S.Ag

                                                              NIP :19720215 200604 1 001
























TABEL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA LIMA TAHUN PERIODE 2016-2021
NO
PROGRAM
KEGIATAN
INDIKATOR HASIL
TAHUN
2016
2017
2018
2019
2021
1
PENYULUHAN
1.Identifikasi  Wilayah
15  kali
3
3
3
3
3


2.Penyusunan Materi
2000  kali
400
400
400
400
400


3.Pelaksanaan Kegiatan
2000  kali
400
400
400
400
400


4.Laporan
250 mgg/Kb
50/Kb
50/Kb
50/Kb
50/Kb
50/Kb









2
BIMBINGAN
Pada Masyarakat Kota








 1.PHBI
15 kali
3
3
3
3
3


2.Majelis Ta’lim Kelurahan/Kecamatan
60  kali
12
12
12
12
12


3.BInaan Khusus
15  kali
3
3
3
3
3


4.PKK
15  kali
3
3
3
3
3


5.Cendikia
15  kali
3
3
3
3
3


6.BP4 Kota Pekanbaru
200 kali
40
40
40
40
40









3
PEMBINAAN
Pembinaan Pada Penyuluh Dibawah Jabatannya
250 Jam
50 Jam
50 Jam
50 Jam
50 Jam
50 Jam









4
PENGEMBANGAN PROFESI
1.      Diklat
5 kali
1
1
1
1
1


2.      Seminar
5 kali
1
1
1
1
1


3.      Loka karya
5 kali
1
1
1
1
1









5
KONSULTASI
1.Konsultasi Perorangan
250  kali
50
50
50
50
50


2.Konsultasi Kelompok
2  kali
5
5
5
5
5









6
DISKUSI MINGGUAN

1.Diskusi Materi
125  kali
25
25
25
12
25
2.Diskusi  Program
10  kali
2
2
2
2
2


3.Diskusi Juklak Juknis
10 kali
2
2
2
2
2









5
PEMBINAAN
LEMBAGA KEAGAMAAN
LPTQ,  BKS, DMI, BAZ, IPHI, BP4,
Forum Remaja Masjid, Pondok al Quran
30  kali
6
6
6
6
6
6
KARYA TULIS
1.Tafsir tematik quran
5  kali
1
1
1
1
1


2.Tafsir tematik hadits
5 kali
1
1
1
1
1


3.Tafsir tematis kitab keagamaan
5 kali
1
1
1
1
1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...