Selasa, 05 November 2013

INSTAL WINDOWS 8 DENGAN FLASHDISK

Cara menginstall Windows 8 Melalui USB Flashdisk

Posted on  by Reynaldo
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Windows8-logo.jpgVersi Pra-Beta dari Operating Sistem Windows 8 Sudah bisa di download (tidak resmi). Mungkin sebagian dari kita telah mempersiapkan untuk memakai Windows 8 ini, dan salah satu cara terbaik dan cepat untuk menginstall windows 8 atau windows 7 ialah dengan memakai USB flashdisk.
Karena sebagian besar dari motherboard yang tersedia saat ini mendukung booting melalui USB, sekarang kita akan mencoba untuk menunjukkan cara menyiapkan USB flashdisk bootable untuk menginstall Windows 8, Meskipun banyak utilitas gratis yang tersedia untuk membuat USB flashdisk menjadi bootable (bisa booting layaknya CD/DVD), tapi kebanyakan utilitas gratis tidak bekerja dengan sempurna, kali ini kita akan menggunakan cara yang mudah dan simpel yang tentunya 100% bekerja yaitu menggunakanCommand prompt saja.
Persyaratan :
§  Windows 8 ISO atau DVD Windows 8
§  4GB USB Flashdisk
§  Sebuah PC dengan Windows Vista, Windows 7 atau Windows 8.
Catatan: Harap Backup dahulu isi USB flashdisk kita, karena kita akan memformatnya kemudian.
Langkah-Langkah menginstall Windows 8 Melalui USB Flashdisk:
1.       Colokkan USB flashdisk kita ke komputer dan backup (simpan) dahulu file2 didalamnya jika ada ditempat lain.
2.      Klik Start -> All Programs -> Accessories klik kanan pada Command Promptdan pilih Run as administrator untuk menjalankan Command Prompt dengan hak akses Administrator. Klik Yes kalo nongol jendela UAC.
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-01.png
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2010/09/Manage-account1.jpg
Kita dapat juga menjalankan perintah Command Prompt dengan hak akses Administrator melalui Start Menu – Search dengan mengetikkan perintah CMDkemudian diikuti dengan menekan tombol Ctrl + Shift + Enter.
3.      Pada Command Prompt, ketikkan perintah berikut dan tekan Enter:
DISKPART
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-02.jpg
Kita akan melihat pesan yang muncul seperti berikut ini:
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-03.jpg
4.      Sekarang, ketik perintah LIST DISK dan tekan Enter, untuk melihat nomor disk USB flashdisk kita yang mana, dalam tutorrial berikut USB flashdisk saya ada dinomor 1. Periksa ukuran USB flashdisk berikutnya (lih gambar) untuk memastikan nomor USB flashdisk yang akan kita pakai.
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-04.jpg
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-05.jpg
Seperti gambar diatas, dimana usb flashdisk nya ada di nomor 1 15GB, jadi pastikan DISKPART dapat mengenali USB flashdisk kita, jika ngga kedetect, cobalah cabut dan masukkan kembali USB flashdisknya kemudian ulangi langkah2 diatas.
Sekarang ketikkan perintah berikut satu persatu diikuti dengan menekan tombol Enter.
SELECT DISK 1 
 
CLEAN
 
CREATE PARTITION PRIMARY
 
SELECT PARTITION 1
 
ACTIVE
 
FORMAT FS=NTFS
 
ASSIGN
 
EXIT
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-06.jpg
Sekarang kita telah membuat USB flashdisk kita bisa booting, Jangan tutup dulu jendela Command prompt nya, cukup kecilin, dan ikuti dulu langkah selanjutnya.
5.      Sekarang Mount lah file ISO windows 8 kita dengan memakai program Virtual CD/DVD seperti Virtual Clone Drive (gratis) atau Ultra ISO dll, jika ada DVD nya, masukin ke DVD-ROM DVD nya.
Setelah kita mount file ISO nya, catat nama Drivenya (Misal Drive G:), karena kita akan mengcopy isi nya ke USB flashdisk kita nanti.
6.      Sekarang kita kembali ke jendela Command Prompt tadi dan jalankanlah perintah berikut:
G: CD BOOT lalu tekan Enter (dimana G: adalah virtual drive yg telah kita bikin (mount))
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-07.jpg
7.      Ketik : BOOTSECT.EXE /NT60 J: ( dimana J: adalah nama drive USB flashdisk kita, dapat kita cek di my computer atau windows explorer)
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-08.jpg
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-09.jpg
8.      Sekarang bukalah windows explorer dan copykan semua isi file ISO yang telah kita mount tadi dengan memakai program Virtual CD atau ultra ISO dll, copy kan semua isinya ke dalam USB flashdisk kita. Jika memakai CD/DVD tinggal copykan saja semuanya kedalam usb flashdisk kita.
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-melalui-USB-10.jpg
Cara lain yang lebih mudah untuk menginstall windows 8 menggunakan USB flashdisk yaitu dengan menggunakan program kecil yang bernama Rufus
Langkah2 untuk membuat usb flashdisk agar bisa digunakan untuk menginstall windows 8 menggunakan tool Rufus :
1.       Colokin usb flashdisk ke komputer yang bersistem operasi windows xp, vista atau windows 7 dan pastikan data2 didalamnya kalau ada dibackup/diamankan terlebih dahulu.
2.      Download dan jalankan program rufus (rufus_v1.2.0.exe) dengan hak akses administrator (untuk windows vista dan windows 7)
3.      Pilih Usb flashdisk, pilih file sistem yang akan digunakan (FAT 32/NTFS), aktifkan mode Quick format, “Create a bootable disk using: MS-DOS” dan juga “Create extended label and icon files”
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-dari-USB-Rufus.jpg
4.      Klik kanan pada gambar ikon drive kecil disamping pilihan “Create a bootable disk using”, kemudian pilih lokasi dimana file ISO windows 8 berada.
5.      Selanjutnya, klik tombol “Start”, untuk memulai mentransfer file2 dari file iso windows 8 kedalam USB flashdisk, dan setelah proses selesai, USB flashdisk ini dapat digunakan untuk menginstall windows 8 seperti layaknya menggunakan CD/DVD.
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-dari-USB-Rufus-Picture2.jpg
Description: http://www.hong.web.id/wp-content/uploads/2011/04/Install-Windows-8-dari-USB-Rufus-Picture3.jpg
Perlu diingat, setelah USB flashdisknya diisi dengan file2 instalasi windows 8, USB flashdisknya masih bisa digunakan seperti biasa (hanya jgn diformat atau dihapus file2 yang telah ada), baik itu digunakan untuk menyimpan data kalian (jika masih ada ruang kosong).
Demikian cara yang Mudah dan Sederhana untuk membuat USB flashdisk kita agar bisa booting layaknya CD/DVD disk, untuk digunakan menginstall windows 8.
Catatan: Pastikan pada settingan BIOS dikomputer kita prioritas boot pertama memakai USB Flashdisk.
DOWNLOAD ACTIVATOR WIN 8.1 ENTERPRISE BUILD 9600 RTM FINAL

Nah sekian susahnya mencari activator windows 8.1 enterprise build 9600, iseng-iseng saya mencari activator ini, akhirnya keingintahuan link download ini, pake survey ato gak ya?? ternyata tidak pake survay..senang banget saya menemukan link download ini,,karena saya tidak dapat memberi password antivator tentang postingan kemaren itu karena password harus di download dahulu melalui survay dan harus menggunakan "hide ip" setting ke amerika kingdom,, maaf ya sobat FG udah kecewa ^.^ peace..di hack pun password tersebut pun tidak bisa saya jebol, untuk win 8.1 pro kan udah banyak tu..jadi yang susah mencari activator win 8.1 ya ini untuk enterprise..hehehe...udah ach ceritannya!! sekarang yuck sama-sama  mencobanya...NB: seperti biasa apabila activator ini work/worked keiklasan sobat lah memberi komen di bawah..       untuk alasannya udah taukan, harap maklum ya ^.^DOWNLOAD ACTIVATOR WIN 8.1 ENTERPRISE BUILD 9600Download FileMirrorDownload File MirrorINSTRUCTIONS :For video tutorial >> Download1.REMOVE installation key first using "Winact 1.4.1" (Right Click "Run as administrator")- Choose "options" and "unistall product key".2. Run "A9600E-Enterprise-x86.exe" (for 32-Bit) or go to the folder "A9600E-Enterprise-x64"and run "A9600E.bat" (for 64-Bit) (Right click "Run as administrator") and wait.- Check equipment if Properties "Windows is activated".3.Run "My WCP watermark Editor" (Right Click "Run as administrator")- Check the box "Remove all wathermark" and click on "Apply new settings"4. Restart the PC-Done !, your Windows 8.1 RTM ENTERPRISE is now activated

Senin, 21 Oktober 2013

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENCERDASKAN BANGSA

 PERAN PENYULUH AGAMA
DALAM MENCERDASKAN BANGSA

A. LATAR BELAKANG
Penyuluh agama adalah pendidik yang memberikan pencerahan keagamaan pada umat yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang. Prinsip dasar penyuluh agama sebagai salah satu bentuk pendidikan adalah upaya alih pengetahuan, alih metode dan alih nilai dengan sasaran yang sangat luas. Karena yang menjadi objeknya adalah masyarakat yang kemampuan nalar, usia, latar belakang budaya, kondisi ekonomi dan pandangan politik yang beraneka ragam.
Tugas penyuluh agama itu sendiri bukan sekedar melakukan pendidikan agama pada umat semata, tetapi juga melakukan penyuluhan pembangunan. Ada dua pengetian tentang penyuluhan pembangunan. Pertama, memberikan penerangan tentang program-program pemerintah melalui bahasa agama guna meningkatkan peran  serta umat dalam melaksanakan pembangunan. Kedua, pengembangan umat dalam upaya pemberdayaan kehidupan dan penghidupannya agar maju dan mandiri.
Tugas yang demikian penting dengan ruang lingkup yang sangat luas, tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh pemerintah. Oleh karena itu keterlibatan umat mutlak diperlukan. Dalam kaitan inilah, sejak awal Departemen Agama telah melibatkan para pemuka agama dalam melaksakan tugas-tugas diatas. Mereka diangkat secara formal sebagai guru agama honorer (GAH) yang menjadi mitra kerja Departemen Agama dilapangan. Kemudian, istilah GAH diubah menjadi PAH (penyuluh agama honorer) sesuai dengan perkembangan keadaan. Selanjutnya guna memperkuat eksistensi penyuluh agama dan untuk meningkatkan kwalitas penyuluh agama, maka diangkat pula penyuluh agama fungsional (PAF). Dengan adanya penyuluh agama fungsional ini, kondisi dan kerja sama antar umat dan pemerintah dalam pendidikan agama pada umat dapat ditingkatkan. Karena penyuluh agama fungsional adalah sebagai bagian dari unsur pemerintah. Dengan adanya penyuluh agama fungsional ini, maka kemitraan antara umat dengan pemerintah akan semakin kuat. Sehingga pendidikan agama pada umat dapat berhasil dengan baik.
Penguatan kemitraan dewasa ini sangat penting, karena penyuluhan agama dihadapkan kepada berbagai tantangan baru. Tantangan tersebut bukan saja semakin banyak ragamnya dan luas spektrumnya tetapi juga semakin rumit. Karena tantangan tersebut menyangkut semua aspek kehidupan manusia secara langsung.
Tantangan tersebut tidak mungkin dihindari. Oleh karena itu harus dihadapi dan dijawab sesuai dengan tingkat eskalasinya. Untuk itu penyuluh agama diharapkan mampu dan memahami secara tepat macam, sifat, watak dan dampak yang akan ditimbulkan oleh tantangan ini. Artinya, penyuluh agama harus mampu mengidentifikasi tantangan yang dihadapinya. Dengan demikian penyuluh agama senantiasa situntut untuk mengasah kemampuan intelektualnya sehingga tidak canggung dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Dalam tiap-tiap masalah yang timbul, penyuluh agama harus mampu untuk meng identifikasi masalah tersebut guna mendeskripsikan, menjelaskan, mengevaluasi, mengambil sikap dan selanjutnya berargumentasi yang kuat dalam menjawab tantangan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Dari uraian diatas, dapat kita rasakan bahwa betapa beratnya tugas seorang penyuluh agama. Tugas yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu serta periode tertentu. Tugas yang berat ini hendaknya penyuluh agama membekali diri dengan pengetahuan yang memadai. Selalu mengasah kemampuan intelektualnya dalam tiap-tiap kesempatan. Tentu saja harus bersikap sebagaimana layaknya seorang intelektual sejati.
Dalam menghadapi tantangan tersebut penyuluh agama sendiri harus memiliki agenda yang jelas. Karena dengan agenda yang jelas penyuluh agama tidak akan kehilangan orientasi  dalam melaksanakan tugasnya. Tentu ini direalisasikan dengan menyusun program dan rencana kerja yang sistematis. Program kerja tersebut dijalankan dengan kontrol dan evaluasi tingkat keberhasilan dan hambatan yang baik. Dengan demikian segala strategi, taktik dan program serta kegiatan penyuluh agama akan mengarah kepada titik-titik tujuan yang telah diagendakan.
Pada tanggal 13 Oktober 1999 telah ditetapkan Keputusan Besama (SKB) Mentri Agama dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 574 Tahun 1999 dan Nomor 178 tahun 1999 tentang jabatan fungsional penyuluh agama dan angka keriditnya. Dalam SKB tersebut ditetapkan penyuluh agama adalah Pegawai Negri Sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang bewenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama.
Selanjutnya dalam keputusan Mentri Negara koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 54/KEP/MK.WASPAN/9/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya, disebutkan bahwa tugas pokok Penyuluh Agama adalah melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama.
Menurut SKB tersebut, bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan merupakan salah satu tugas pokok Penyuluh Agama. Bimbingan atau penyuluhan agama terdiri dari empat unsur kegiatan yaitu:

1)      Persiapan bimbingan atau penyuluhan
2)      Pelasksanaan bimbingan atau penyuluhan
3)      Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
4)      Pelayanan konsultasi agama dan pembangunan
Keempat unsur tersebut mestilah dilaksanakan dengan sepenuhnya sehingga harapan dari tugas yang diemban oleh penyuluh dapat tercapai dengan baik. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut penyuluh agama mesti berbekal diri dengan ilmu pengetahuan dan informasi yang cukup. Dengan pengembangan yang memadai dari masa kemasa.

B. DASAR, TUJUAN DAN SASARAN TUGAS PENYULUH AGAMA
a)      Dasar.
1)      Pancasila
2)      Undang-Undang Dasar 1945
3)      Garis-garis Besar Haluan Negara
4)      Keputusan Mentri Agama Nomor 79 tahun 1985
b)      Tujuan
Tujuan Penyuluh Agama pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kwalitas umat dalam berbagai segi kehidupan dan penghidupannya baik yang bersifat lahiriyah maupun yang bathiniah yang secara operasional dijabarkan seperti dibawah ini:
1)      Memperkuat ketaqwaan dan amal keagamaan dalam masyarakat;
2)      Terwujudnya sikap mental masyarakat yang konstruktif dan responsip terhadap gagasan-gagasan pembangunan;
3)      Mempertahankan, memasyarakatkan dan mengamalkan pancasila serta membudayakan P-4
4)      Memperkuat komitmen (keterikatan) bangsa Indonesia atas agamanya serta mengikishabis sebab-sebab dan kemungkinan timbul dan kembangnya atheisme/komunisme, kemusyrikan dan kesesatan dalam masyarakat;
5)      Menumbuhkan sikap mental yang didasaritas rahman rahim Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pergaulan yang rukun dan serasi baik antar golongan, suku dan agama;
6)      Mengembangkan generasi muda yang sehat, cakap, terampil dan bertaqwa terhadap Allah SWT;
7)      Terwujudnya lembaga-lembaga keagamaan yang memberikan peranan yang semakin besar dalam usaha mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia;
8)      Tumbuhnya kegairahan dan kebanggaanhidup beragama dan menggali motivasi keagamaan untuk lebih mendorong maju gerak pembangunan bangsa Indonesia.

c)      Sasaran Penyuluhan Agama
Yang menjadi sasaran penyuluhan agama dari penyuluh agama paling tidaknya ada 26 kelompok:
1)      Masyarakat transmigrasi
2)      Lembaga Pemasyarakatan
3)      Generasi Muda
4)      Pramuka
5)      Kelompok Orang Tua
6)      Kelompok Wanita
7)      Kelompok Masyarakat Industri
8)      Kelompok Profesi
9)      Masyarakat Daerah Rawan
10)  Masyaraka Terasing
11)  Inrehabilitasi/Pondok Sosial
12)  Rumah Sakit
13)  Komplek Perumahan
14)  Asrama
15)  Kampus/Masyarakat Akademis
16)  Karyawan Instansi Pemerintah/Swasta
17)  Daerah Pemukiman Baru
18)  Pejabat Instansi Pemerintah/Swasta
19)  Masyarakat Kawasan Industri
20)  Masyarakat Real Estate
21)  Masyarakat Peneliti serta Ahli di Bidang Tekhnologi
22)  Masyarakat Gelandangan dan Pengemis
23)  Balai Desa
24)  Tuna Susila
25)  Majlis Ta’lim
26)  Masyarakat Pasar

C. TUJUAN MEMBUAT LAPORAN
Penyusunan laporan merupakan bagian integral dari kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama. Penyusunan laporan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap penyuluh. Gunanya adalah untuk melihat sejauh mana kinerja dan tingkat keberhasilan seorang penyuluh dalam melakukan penyuluhan di tengah-tengah masyarakat. Ada beberapa tujuan dasar dari dibuatnya laporan ini:


1)      Untuk memenuhi kewajiban yang dibebankan kepada setiap penyuluh oleh Departemen Agama.
2)      Sebagai bahan evaluasi kenerja penyuluh
3)      Sebagai barometer prorgres yang telah dicapai penyuluh dalam melakukan penyuluhan agama dan pembangunan ditengah-tengah masyarakat
4)      Untuk menghitung angka kredit bagi tiap-tiap penyuluh sebagai syarat untuk kenaikan golongan.
Dengan demikian setiap penyuluh agama perlu menguasai teknik penyusunan laporan, kemampuan mengolah data dan informasi yang diperlukan. Yang ahirnya data dan laporan tersebut disajikan secara sistimatis. 
Dalam menyusun laporan, yang harus dikemukakan oleh penyuluh agama berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan disini adalah:
a)       Uraian kegiatan
b)      Waktu dan lamanya pelaksanaan
c)       Tempat pelaksanaan
d)      Tingkat pencapaian hasil/Evaluasi





















TUGAS POKOK PENYULUH AHLI PERTAMA
NO
URAIAN TUGAS POKOK
ANGKA KREDIT
1
Mengolah data identifikasi potensi wilayah atau kelompok sasaran
0,04
2
Menyusun Rencana Kerja Operasional.
0,06
3
Menyusun Konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
0,05
4
Mendiskusikan konsep materi bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji
0,03
5
Merumuskan materi bimbingan atau penyuluhan
0,03
6
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok masyarakat perkotaan.
0,035
7
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok binaan khusus,
0,03
8
Menyusun instrument pemantauan hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
0,03
9
Menyusun instrument evaluasi hasil pelaksanaan bmbingan atau penyuluhan
0,03
10
Mengumpulkan dapat pemantauan/evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan,
0,09
11
Menyusun laporan mingguan  pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
0,02
12
Melaksanakan konsultasi secara perorangan
0,01
13
Melaksanakan konsultasi secara kelompok
0,015
14
Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/kelompok
0,01
15
Menyusun konsep petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan
0,135
16
Mendiskusikan kosep petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji.
0,03
17
Merumuskan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan
0,09
18
Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan bimbngan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan.
0,36
Ada 18 (tiga puluh dua) tugas pokok Penyuluh Ahli Pertama yaitu:









TUGAS POKOK PENYULUH AHLI MUDA
NO
URAIAN TUGAS POKOK
ANGKA KREDIT
1
Menyusun instrument pengumpulan data potensi wilayah atau kelompok sasaran.
0,08
2
Menganalisis data potensi wilayah atau kelompok sasaran.
0,06
3
Menyusun rencana kerja tahunan.
0,09
4
Menyusun Rencana Kerja Operasional
0,12
5
Mendiskusikan konsep program sebagai pembahas.
0,06
6
Menyusun desain materi bimbingan atau penyuluhan.
0,09
7
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah
0,10
8
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk leaflet.
0,05
9
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk slide.
0,05
10
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk booklet.
0,09
11
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam rekaman kaset.
0,05
12
Menyusun Konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam rekaman video/film.
0,08
13
Mendiskusikan konsep materi bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji
0,06
14
Merumuskan materi bimbingan atau penyuluhan
0,06
15
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok generasi muda.
0,08
16
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok LPM
0,06
17
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui radio.
0,04
18
Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan sebagai sutradara.
0,04
19
Mengolah dan menganalisis data hasil pemantauan/evaluasi pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan.
0,18
20
Merumuskan hasil pemantauan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan.
0,09
21
Merumuskan hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan.
0,09
22
Menyusun laporan mingguan  pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
0,04
23
Melaksanakan konsultasi secara perorangan
0,02
24
Melaksanakan konsultasi secara kelompok
0,03
25
Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/kelompok
0,02
26
Mengumpulkan bahan untuk penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.
0,18
27
Mengolah dan menganalisis data bahan penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan.
0,15
28
Menyusun konsep pedoman bimbingan dan penyuluhan
0,36
29
Mendiskusikan konsep pedoman bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji.
0,06
30
Mendiskusikan konsep petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan sebagai pembahas.
0,06
31
Menyusun kerangka acuan  tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan bimbingan  atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan.
0,18
32
Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan.
1,08
33
Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi tentang pengembangan metode bimbingan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan.
0,36
34
Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi tentang pengembangan metode bimbingan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan.
0,54
Ada 34 (tiga puluh dua) tugas pokok Penyuluh Ahli yaitu:
REALISASI  PELAKSANAAN
(PERIODE JULI S/D DESEMBER)

Dalam melaksanakan tugas diatas, tahapan yang harus dilaksanakan adalah mengumpulkan data yang akurat tentang wilayah dan masyarakat sasaran pembinaan. Data tersebut meliputi potensi sumberdaya manusia (SDM), pemetaan kependudukan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang ada ditengah-tengah masyarakat. Dalam pendataan ini juga didata potensi dari kelompok binaan yang akan di jadikan sasaran pembinaan. Data tersebut meliputi:.
1)      Data tempat ibadah
a)      Masjid
b)      Musholla
c)      Gereja
d)     Vihara
e)      kelenteng
2)      Data kelompok pengajian/wirid
a)      Majlis ta’lim
b)      Wirid Yasin
c)      Wirid Remaja Mesjid
3)      Data pengurus tempat ibadah
a)      Masjid
b)      Musholla
c)      Gereja
d)     Vihara
e)      kelenteng
4)      Data Lembaga Pendidikan
5)      Data Lembaga Sosial
6)      Data Lembaga Keagamaan
7)      Data Orgasnisasi Kepemudaan
8)      Data Tokoh Agama dan Masyarakat.
9)      Data Kependudukan berdasarkan:
a)      Agama
b)      Tiangkat Pendidikan
c)      Mata Pencaharian/Pekerjaan
d)     Jenis Kelamin
e)      Usia Anak-anak, Remaja, Pemuda, Orang Tua dan Lansia
Data tersebut harus didukung dengan data geografis wilayah kerja. Karena bagaimanapun juga karakter masyarakat dapat dipengaruhi oleh letak geografis daerahnya serta kondisi geografis wilayah tersebut.
Selanjutnya setelah mengetahui dan mendapatkan gambaran akan kondisi masyarakat secara menyeluruh, maka baru kita dapat menentukan pilihan kebijakan dan metode dalam melaksanakan penyuluhan. Sehingga kita dapat melakukan penyesuaian konsep materi yang akan kita berikan terhadap kelompok sasaran pembinaan. Artinya kita akan mudah dalam menyusun rencana kerja operasional.
Sebelum kita melakukan penyuluhan kepada kelompok sasaran, penyuluh agama hendaknya menyusun terlebih dahulu konsep materi bimbingan yang akan diberikan. Dirancang sesuai kebutuhan, didiskusikan antara sesama penyuluh untuk memberikan koreksi terhadap materi bimbingan tersebut. Diskusi ini juga bertujuan untuk pnyempurnaan konsep yang telah di susun tersebut.
Selanjutnya penyuluh agama dapat melakukan bimbingan penyuluhan dengan tatap muka lansung dengan msyarakat kelompok binaan baik kelompok binaan umum maupun kelompok binaan khusus. Tentunya proses bimbingan ini disertai dengan evaluasi terhadap kelompok tersebut untuk melihat tingkat pencapaian. Yaitu sejauh mana keberhasilan penyuluh agama dalam melakukan bimbingan. Kegiatan ini dapat berupa tes yang dilakukan terhadap kelompok binaan baik secara tertulis maupun lisan.
Hasil dari evaluasi tersebut dikumpulkan dan dinilai sebagai barometer tingkat keberhasilan penyuluh dalam melakukan penyuluhan. Selanjutnya tentu diwujudkan dalam bentuk laporan konkrit dari penyuluh.
Disamping bimbingan dilakukan kepada kelompok-kelompok masyarakat, penyuluh juga bertugas untuk melakukan penyuluhan atau bimbingan untuk individu (perorangan).
Untuk memudahkan pelaksanaan tugas diats, maka perlu adanya juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dalam melakukan bimbingan penyuluhan.

A.     Kondisi Riil lokasi penyuluhan (Kecamatan Rumbai Pesisir)
Supaya penyuluhan dapat dilakukan dengan maksimal, maka perlu diketahui gambaran umum tentang eilayah sasaran penyuluhan yaitu Kecamatan rumbai pesisir. Secara geografis Rumbai pesisir:
1.       sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Rumbai yang dibelah oleh jalan Yos Sudarso.
2.       Sebelah timur Berbatasan dengan Kabupaten Siak Sri Indra Pura.
3.       Sebelah Utara berbatasan dengan sungai Siak dan
4.       Sebelah selatan berbatasan dengan Siak Sri Indera Pura yang dulunya merupakan Kabupaten Bengkalis. Luas wilayah

Kecamatan Rumbai Pesisir dibagi kepada 6 Kelurahan :
1.       Kelurahan Meranti Pandak
2.       Kelurahan Limbungan
3.       Kelurahan Limbungan Baru
4.       Kelurahan Lembah Sari
5.       Kelurahan Lembah Damai
6.       Kelurahan Tebing Tinggi Okura
Dengan luas wilayah :

B.     Kondisi Kelompok Binaan
Pertama: kondisi masyarakat di Kecamatan Rumbai Pesisir ini cukup heterogen dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang dapat digolongkan masyarakat menengah keatas. Meski ada terdapat konsentrasi masyarakat yang kurang mampu yakni di kelurahan Meranti pandak di sepanjang pesisir sungai Siak. Kondisi ini yang sama juga dapat dilihat dai sekita wilayah Tebing Tinggi Okura. Pada ksebahagian besar masyarakat ini adalah petani dan nelayan. Bahkan di daerah Melabong diseberang sungai Ukai sekitar tiga puluh menit berperahu menyusuri sungai Ukai terdapat perkampungan penduduk yang terdiri lebih kurang 20 kk. Lokasi ini sangat sulit untuk ditempuh karena hanya dapat dijangkau dengan perjalanan air.
 Kedua: dalam kondisi ini penyuluh berusaha melakukan identifikasi wilayah kerja dengan cara pendataan secara menyeluruh  (instrument dan data terlampir). Dengan demikina penyuluh dapat membuat pemetaan terhadap potensi kelompok binaan secara akurat..
Ketiga: secara umum penyuluh berasumsi (yang penyuluh lihat dari kenyataan dilapangan ketika penyuluh melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data) bahwa perlu pembinaan secara menyeluruh terhadap pemahaman agama dan informasi teknis tentang keagamaan dan informasi formal yang bersifat administratif seperti masalah Harta Waqaf, Waqif, Zakat dan beberapa masalah teknis dan administratif dalam masalah keagamaan.
Keempat: pembinaan pada masyarakat yang heterogen ini mestilah dilakukan dengan azaz kepentingan dan manfaat. Penyuluh berusaha melihat tingkat urgensinya dalam melakukan pembinaan. Terutama kelompok masyarakat yang berada di daerah yang jauh dan sulit dijangkau. Wilayah ini sangat minim dari tenaga mubaligh bahkan ada yang tidak punya sama sekali. Sehingga untuk wilayah yang seperti ini penyuluh berupaya mencarikan solusi dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga dakwah yang ada seperti KPMDI, MDI dan Kelompok Pengajian Al-Hidayah.

C.     Kegiatan Penyuluhan dan Tahapan-Tahapannya
Penyuluhan yang dilakukan melalui bebrapa tahapan yaitu:
a)       Pengumpulan data potensi wilayah
b)      Pengumpulan data Potensi Masyarakat (penduduk)
c)       Pengumpualn data Potensi SDM
d)      Pengumpulan data Potensi Sarana dan Prasarana
e)       Identifikasi kelompok sasaran
f)       Identifikasi masalah dalam wilayah kerja
g)      Identifikasi masalah dalam kelompok sasaran
h)      Persiapan materi bimbingan sesuai dengan masalah pada wilayah dan kelompok sasaran
i)        Persiapan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
j)        Pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
k)      Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan
l)        Pelayanan konsultasi agama dan pembangunan terhadap perorangan ataupun kelompok.

D.     Kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Konsultasi
Dari tahapan-tahapan penyuluhan tersebut, maka selanjutnya kita dapat melakukan penyuluhan di wilayah kerja terhadap kelompok sasaran maupun idividu yang amembutuhkan bimbingan konseling tentang permasalah keagamaan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ketengah-tengah masyarakat ataupun tetap di KUA Kec. Untuk menerima pengaduan dan permasalahan yang ada dari masyarakat maupun individu.. Tentu saja penyuluhan ini dilakukan dengan metode yang tepat (yang akan dijelaskan pada poin berikutnya) sehingga tepat guna dan tepat sasaran. Kemudian oleh karena tidak semua orang akan terbuka untuk menyatakan permasalah dalam kehidupan mereka, maka perlu diadakan semacam sosialisasi tentang pentingnya konsultasi dalam memecahkan suatu permasalahan

E.     Metode / Srategi Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam melaksanakan bimbingan ini adalah dengan beberapa pendekatan. Pendekatan sosio kultural, pendekatan psikologis, pendekatan psycho religio, pendekatan politis dan beberapa metode.
1)      Pendekatan Sosio Kultural
Pendekatan ini menggunakan metode pendekatan sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Hal ini diperlukan karena kecendrungan masyarakat Indonesia yang sangat kuat memegang tradisi dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam hal ini tak satupun masyarakat kita yang bisa lepas dari ikatan sisal budaya dalam kesehariannya. Setiap gerak dan lakunya selalu bersandar dan dinilai dari kacamata sistem sosial dan budaya yang berlaku.
Dengan demikian agar bimbingan dapat menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat, maka kita harus memperhitungkan besarnya pengaruh dari sistem sosial budaya ini.
2)      Pendekatan psikologis
Masalah kejiwaan adalah masalah yang tidak dapat kita abaikan dalam kehidupan kita. Karena apapun yang diperbuat oleh tiap-tiap individu adalah merupakan ekspresi lansung maupun tidak langsung dari jiwanya. Sebab tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan psikologis yang berbeda. Sehingga dengan memahami kejiwaan dari tiap-tiap individu dan kelompok binaan maka, akan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan sebuah pembimbingan dan pembinaan.
3)      Pendekatan Psycho Religio
Pendekatan ini menggunakan pendekatan jiwa keagamaan. Karena memang fitrah manusia mempunyai dorongan untuk beragama. Dan secara kejiwaan manusia cenderung untuk mempercayaai agama. Inilah sifat dasar manusia. Dan sebaliknya agama justru mempengaruhi jiwa seseorang. Dengan arti kata antara agama dan jiwa manusia mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Yang oleh Sighmund Freud disebut dengan libido. Maka tidak heran jika ketika individu jika disentuh hatinya  atau jiwanya dengan sentuhan agama, maka jiwa tersebut akan sangat mudah di pengaruhi
4)      Pendekatan Politis
Kita tidak bisa menutup mata bahwa dizaman sekarang sulit mencari bidang yang tidak lepas dari masalah politik. Setiap aspek kehidupan masyarakat sudah dipolitisir. Seakan-akan politik mempersempit ruang gerak kebebasan manusia. Terlebih lagi memang ada hal-hal tertentu yang perlu pendekatan politis dalam mengatasi  problema tersebut.
Dari pendekatan tersebut diatas, maka penyuluh dalam melakukan penyuluhan dan bimbingan terhadap masyarakat wilayah dan kelompok sasaran adalah dengan metode:
1)      Metode Klasikal
Metode klasikal adalah metode penyuluhan dengan cara memberikan ceramah secara klasikal terhadap kelompok sasaran pembinaan. Penyuluhan ini hanya bersifat temporal bahkan mungkin hasilnya tidak permanen
2)      Metode Kompetensi
Metode Kompetensi adalah metode penyuluhan dengan cara memberikan bimbingan hingga tuntas terhadap tiap-tiap individu dari masyarakat binaan. Penyuluhan dan bimbingan dengan metode ini betul-betul berupaya menuntaskan masalah yang ada ditengah-tengah masyarakat .
3)      Metode Partisipan
Metode partisipan ini adalah metode penyuluhan yang dilakukan dengan cara penyuluh ikut berperan dan berbaur secara langsung didalam kelompok sasaran bimbingannya. Dan ikut memberikan contoh artinya tidak saja dengan lisan tapi juga perbuatan.
4)      Metode Wawancara/.tanya jawab
Metode wawancara ini adalah metode tanya jawab denga kelompok binaan maupun individu dalam wilayah sasaran. Metode ini direalisasikan dalam bentuk bimbingan konseling baik dengan perorangan maupun dengan kelompok.
F.      Schedul Kegiatan
Schedul kegiatan penyuluhan dan bimbingan terlampir.

G.    Sarana dan Prasarana Penunjang.
Seyogyanya dalam melakukan penyuluhan atau bimbingan mestilah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai diantaranya yaitu:
a. Sarana bimbingan penyuluhan
1.       Sound system
Dalam melakukan penyuluhan atau bimbingan, sound system adalah merupakan media yang sangat menentukan dalam proses penyampaian materi. Sebab sound yang tidak baik, akan mengakibatkan penyampaian pesan akan tidak sempurna.
2.       Alat Peraga
Alat peraga adalah alat yang dapat menunjang dan membantu dalam melaksanakan bimbingan . Bahkan alat ini pada materi-materi tertentu mutlak diperlukan. Contoh ketika memberikan materi penyelenggaraan jenazah.
3.       Visual
Media visualisasi juga merupakan saran penunjang yang tak kalah pentingnya dalam melakukan penyluhan atau bimbingan. Dengan OHP misalnya, materi yang kita sajikan akan jadi lebih menarik dan mudah dipahami.
4.       Audio Visual
Audio visual adalah media yang tidak hanya memberikan gambaran-gambaran kepada kita akan tetapi juga memberikan suara kepada pemirsanya. Dengan demikian penyajian materi akan menjadi lebih menarik dan lebih mudah dicerna. Media ini dapat menggunakan Televisi, Video atau Laptop dan infocus.
5.       Kepustakaan
Dalam memberikan materi kita perlu bahan kepustakaan atau sumber data yang akurat dan kompeten. Sehingga materi yang kita berikan itu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sehingga masyarakat yang kita bina benar-benar memperoleh pengetahuan yang punya dasar yang kuat.
b.  Sarana Transportasi
Oleh karena tugas seorang penyuluh merupakan tugas yang bersifat lintas sektoral, maka dalam melakukan bimbingan atau penyuluhan, sangat diperlukan sara transportasi. Terlebih lagi kesulitan-kesulitan yang yang terdapat dilapangan. Kecamatan Rumbai Pesisir luasnya lebih kurang 157,33 km2  hampir ¼ (seperempat) dari luas kota Pekanbaru yang luasnya 632,26 k­m2. Dengan wilayah yang seluas tersebut dan ditambah lagi dengan medan yang sulit ditempuh, maka menambah sulit bagi penyuluh untuk melakukan pembinaan yang merata. Daerah yang paling sulit itu adalah daerah Kelurahan Lembah Damai Yang ujung berbatasan dengan jalan raya menuju Perawang (By Pass Caltex) dan daerah Kelurahan Tebing Tinggi Okura yang berbatasan dengan Kabupaten siak. Daerah Geringging misalnya jarak tempuhnya bisa mencapai satu jam setengah dari Kecamatan. Untuk itu sarana transportasi dalam melakukan penyuluhan sangatlah diperlukan.
c.  Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi juga merupakan sarana yang mesti ada. Gunanya untuk memperpendek jarak ruang dan waktu. Dengan cara ini kita dapat dengan cepat berkomunikasi dan mengakses informasi yang akurat dari lapangan.
Dari sarana-sarana diatas, sarana yang baru dapat di gunakan oleh penyuluh hanyalah sarana yang masih kurang dari cukup yaitu:
1.       Saund system sesuai dengan yang ada di lokasi penyuluhan
2.       Alat tulis (White Board)
3.       Kepustakaan (buku-buku penunjang yang dirangkum dalam bentuk makalah)

MASALAH DAN SOLUSI
Dalam melakukan penyuluhan di Rumbai Pesisir ada beberapa permasalahan yang Penyuluh temui yaitu:
1.      Masalah Wilayah yang luas yaitu lebih kurang 157,33 km2  hampir ¼ (seperempat) dari luas kota Pekanbaru yang luasnya 632,26 k­m2. Dan dengan medan yang sebahagian besar sulit ditempuh terlebih lagi jika musim hujan
2.      Sebahagian wilayah yang teremdam banjir ketika musim hujan tiba sekali setahun yaitu sekitar daerah Kelurahan Meranti Pandak.
3.      Kelompok penduduk yang terdiri dari msyarakat kelas menengah atas dan menegah kebawah yang tingkat pemahaman serta nalarnya yang berbeda. Sehingga dengan demikian penyuluh mesti menyesuaikan materi dan metode penyampaian supaya mudah dimengerti oleh masyarakat.
4.      Masalah administrasi kantor seperti ATK (alat tulis kantor), menggandakan surat-surat dan materi bimbingan yang mesti di keluarkan sendiri oleh penyuluh.
5.      Masalah transportasi. Dengan medan yang luas tersebut diatas, maka biaya transportasi dilapangan cukum besar. Sehingga penyuluh cukup kewalahan. Ahirnya penyuluhan dan bimbinganpun tidak maksimal dilakukan karena keterbatasan biaya.
6.      Masalah selera masyarakat yang cenderung lebih memilih bertukar-tukar guru dalam memberikan pangajian. Dan kecenderungan masyarakat akan serimonial pengajian daripada isi pengajian. Sehingga kita sulit untuk memberikan pengajian dengan metode berkesinambungan.
7.      Masalah waktu dimana umumnya masyarakat mengadakan wirid pengajian dalam waktu yang relatif sama seperti petang Jum’at dan malam Jum’at sehingga untuk memberikan pengajian terhadap kelompok-kelompok majlis taklim kita menjadi kesulitan dalam hal penyesuaian waktu.
Untuk itu maka solusi yang di perlukan dalam mengatasi masalah diatas adalah:
1.      Pembinaan untuk kelompok binaan yang sulit dijangkau tetap diusahakan memberikan penyuluhannya  sekali satu bulan.
2.      Bagi daerah yang terendam banjir seharusnya bisa dilakukan penyuluhan di pusat-pusat pengungsian. Dan penyuluhan yang diberikan bersifat pemberian dorongan untuk bersabar dan tabah.
3.      Bagi masyarakat yang berbeda tingkat pemahaman ini maka diperlukan metode pendekatan yang berbeda dalam memberikan bimbingan penyuluhan.
4.      Diharapkan agar para penyuluh yang turun kelapangan untuk diberikan anggaran untuk alat tulis kantor dan biaya administrasi lainnya untuk menunjang kinerja para penyuluh.
5.      Untuk masalah transportasi diharapkan pula agar penyuluh yang bekerja secara lintas sektoral ini umtuk dapat diberi bantuan sarana transportasi atau biaya transportasi.
6.      Berupaya tahap demi tahap untuk memberikan pengertian tentang manfaat dan keuntungan menerima pengajian dengan metode belajar tuntas seperti layaknya belajar di sekolah. Menuntut ilmu agama jauh lebih penting dari pada hanya menjadikan wirid sebagai wahana serimonial belaka. Dan berupaya menyajikan materi pelajaran agama dengan metode yang lebih menarik yaitu dengan cara:
a)      metode tanya jawab
b)      metode diskusi
c)      metode bermain peran
d)     metode praktikum
e)      metode pemahaman konsep dengan media audio visual, OHP, infocus dll
7.      Berupaya menyesuaikan waktu dan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin.






















PENUTUP
Alhamdulillah, ahirnya dengan segala keterbatasan laporan tahunan ini dapat diselesaikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat memenuhi tuntutan administrasi formal dar keharusan dan kewajiban yang mesti diselesaikan oleh seorang penyuluh sebagai pejabat Fungsional. Amatlah dimaklumi bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan kan mungkin kekeliruan disana-sini. Untuk itu kiranya sudah menjadi keharusan bagi kita untuk menerima kritik dan saran dari pihak-pihak terkait. Tentunya saran tersebut diperlukan untuk memperbaiki hal-hal yang mungkin belum sempurna dan meletakkan sesuatu yang mungkin belum pada tempat yang semestinya.
Dengan segala kekurangan yang ada laporan ini dipersembahkan mudah-mudahan dapat menjadi tolok ukur atau barometer dari pencapaian kerja dari penyuluh. Dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

                                                                           Pekanbaru, 2 Januari 2012
                                                                           Penyuluh Agama Islam
                                                                           Kec. Rumbai Pesisir


M A S R I Z A L, S.Ag
                                                                           NIP. 19720215 200604 1 001







 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...