Kamis, 06 Juli 2023

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023

 Juli 07, 2023




Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupakan dokumen yang bertujuan untuk memberikan panduan dan kerangka penilaian kinerja bagi penyuluh agama. Dokumen ini membahas standar yang harus dicapai dalam hasil kerja penyuluh agama serta proses penilaian yang objektif dan adil. Pemahaman sederhana, agar fungsional penyuluh agama mendapat pengetahuan (informasi) dan taat hukum, sesuai peraturan perundang-undangan dalam bekerja. 

Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN sesuai amanah PermenPANRB No. 6/2022 menekankan pada peningkatan kinerja pegawai ASN secara signifikan, juga peningkatan Kinerja organisasi yang berdampak. Bukan sekadar penilaian kinerja. Kinerja yang dimaksud tidak hanya hasil kerja pegawai, tetapi juga perilaku kerja pegawai yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK. Pengharapan Pegawai ASN, mampu memenuhi ekspektasi kinerja yang dinamis dan berkelanjutan. Bukan sekadar uraian tugas serta perilaku yang ditunjukkan selama bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.

Standar Kualitas Hasil Kerja, penjelasan terkait teknis-teknis Kepegawaian penyuluh agama untuk peningkatan karir dan membentuk sikap profesionalisme dalam tatanan pekerjaan yang diamanahkan. Tak luput dalam memberikan kejelasan serta kepastian hukum dalam pencapaian hasil kerja penyuluh agama. Menjawab dampak evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong untuk berkinerja. hal ini meliputi: Pertama, Kompetensi Agama: Penyuluh agama diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama yang ditekuninya. Mereka harus mampu menyampaikan ajaran agama dengan akurat, relevan, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, Pelayanan Masyarakat: Penyuluh agama diharapkan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Mereka harus dapat merespons kebutuhan masyarakat, memberikan bimbingan spiritual, mengadakan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai agama, dan membantu dalam memecahkan masalah sosial. Ketiga, Kegiatan Edukasi: Penyuluh agama diharapkan melaksanakan kegiatan edukasi yang efektif. Mereka harus mampu merancang dan melaksanakan program pendidikan agama yang sesuai dengan target audiens, menggunakan metode yang inovatif, dan mengukur dampaknya secara objektif. Keempat, Keterlibatan Komunitas: Penyuluh agama diharapkan terlibat dalam kegiatan komunitas dan membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Mereka harus aktif dalam kegiatan sosial, berkolaborasi dengan organisasi agama dan lembaga terkait, serta membangun jejaring untuk mendukung pembangunan komunitas yang lebih baik.

Menjawab dampak evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong untuk berkinerja. Penetapannya tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 03/2023 tentang Tata Cara Penetapan Predikat Kinerja Pegawai ASN. Pendelegasian dari SE tersebut diberlakukan Tahun 2023 setelah ditetapkan pada 31 Januari 2023.

Pedoman Penilaian Kinerja, menukilkan bahwa kebijakan ini bersifat transisi sebelum ditetapkannya ketentuan yang mengatur kinerja organisasi. Konsep dasar Penetapan predikat kinerja penyuluh agama, dilakukan dengan memperhatikan pola distribusi predikat kinerja berdasarkan capaian kinerja organisasi tempatnya bekerja. Hal ini meliputi: Pertama, Objektivitas dan Keadilan: Proses penilaian kinerja harus dilakukan dengan objektif dan adil, berdasarkan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan. Penilai harus mempertimbangkan hasil kerja penyuluh agama secara komprehensif, termasuk kompetensi agama, pelayanan masyarakat, kegiatan edukasi, dan keterlibatan komunitas. Kedua, Pengukuran Kinerja: Penilaian kinerja penyuluh agama harus menggunakan metode dan alat pengukuran yang sesuai. Hal ini dapat meliputi penilaian oleh atasan, peer review, evaluasi kinerja berdasarkan indikator kuantitatif, dan umpan balik dari masyarakat yang dilayani. Ketiga, Pengembangan Profesional: Penilaian kinerja harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada penyuluh agama untuk membantu mereka dalam pengembangan profesional. Penilai harus memberikan rekomendasi dan arahan yang jelas mengenai area yang perlu diperbaiki dan peluang pengembangan yang dapat diambil. Keempat, Penghargaan dan Insentif: Penilaian kinerja yang baik harus diikuti dengan penghargaan dan insentif yang sesuai. Ini dapat berupa pengakuan publik, kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan bahkan Kenaikan Jabatan.

Sabtu, 17 Juli 2021

KHUTBAH IDUL ADHA PADA MASA PANDEMI HIMBAUAN PATUHI PROTOKOL KESEHATAN 5 M

 

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

اَللهُ اَكْبَرُx  ٩

لاَ اِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى عَلٰى اَنْ قَدْ جَعَلَ الْخَلِيْلُ اِبْرَاهِيْمُ اِمَامًا لَّنَا وَلِسَائِرِ الْبَشَرِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ لِلنَّاسِ لِيُنْقِذَهُمْ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ وَيُنْجِيَهُمْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالْمُخْتَارِ. وَعَلى اٰلِه وَاَصْحَابِه اْلاَخْيَارِ. (اَمَّا بَعْدُ). فَيَااَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

فَقَالَ اللهُ تَعاَلىَ فِى الْقُرْآنِ اْلكَرِيْم: وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (الحج: 27) و قال تَعاَلىَ أَيْضًا إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ اْلاَ بْتَر (الكوثر: 1-3). 

 

وَللهِ الْحَمْدُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ

Kaum muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Adhha Rahima kumullah.

Alhamdulillah wasyukrulillah atas segala nikmat yang kita peroleh dari Allah. Pada pagi ini, 10 Dzulhijjah meski kita sekarang berada dalam masa pandemi Covd 19 yang semakin mewabah, namun semangat untuk selalu menunjukkan ke taqwaan kita kepada Allah tak pernah surut. Meski seluruh aktifitas sedang kita batasi dengan berbagai upaya dan kebijakan mulai dari PSBB, PSBM, Tatanan Masyarakat New Normal dan kini kita sedang berada pula pada kegiatan PPKM di hampir diseluruh wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini demi menghambat dan mencegah penyebaran Virus Covid 19.

Semangat kita untuk menyerukan dan mengumandangkan takbir membesarkan Allah Swt, MemujiNya, Bertasbih kepadaNya. Tiada yang layak dipuji kecuali hanya Dia, Dia yang menghidupkan, Dia yang mematikan, semangat yang tidak pernah luntur. Semoga kita semua dilindungi dan dijauhkan dari bahaya virus Covid 19 yang mengintai. Semoga Allah segera angkat semua ujian dan wabah ini dari kehidupan kita dan semoga menjadi hamba-hamba yang selalu berada dlam limpahan kasihNya.

Shalawat dan salam bagi baginda Muhammad SAW. Allahumma shalliala syaidina Muhammad waala alihi syaidina Muhammad. Assalamualaika ya Rasulallah.  Beliau yang sudah menyampaikan kebenaran haqiqi kepada kita yang beriman. Dengan akhlaq beliau mengajarkan indahnya kebersamaan. Dengan kesabaran beliau mengajarkan indahnya iman. Dengan keteguhan beliau beliau mengajarkan indahnya Islam. Dengan kelembutan beliau mengajarkan indahnya kasih sayang.

Maka patutlah kiranya kita senantiasa berdoa agar selalu berada dalam nikmat iman dan islam ini.

 وَللهِ الْحَمْدُ  الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ

Kaum muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Adhha Rahima kumullah.

Dimasa pandemi ini semua tatanan kehidupan kita berubah drastis.

Pertama; Tatanan ekonomi kita terganggu dan sebahagian kita malah terpuruk. Usaha-usaha mulia mikro dan makro satu persatu berguguran. Perusahaan-perusahaan banyak yang gulung tikar dan PHK dimana-mana. Kita dihadapkan pada pilihan sulit antara pemenuhan kebutuhan hidup dengan pemeliharaan keselamatan jiwa dari ancaman wabah..

Kedua; Tatanan ibadah kita terusik, dari seruan meramaikan rumah Allah menjadi seruan Sepikan Rumah Allah, dari seruan merapatkan Shaf kepada menjarakkan Shaf. Batin kita menjerit, berontak bahkan ada yang menangis ketika harus berhadapan dengan realita ini. Tapi ini harus kita lakukan demi kemaslahatan kita bersama.

Ketiga; Tatanan sosial budaya kita menjadi porak poranda, dari kebiasaan kita secara sosial untuk hidup berdekatan, berdampingan, berjabat tangan,berpelukan dengan kehangatan cinta dan iman berubah total. Kini kita harus menjaga jarak tidak hanya dengan orang lain bahkan dengan keluarga sekalipun kita harus membatasi diri. Jabatan tangan dengan telapak tangan terbuka berubah jadi sodoran kepalan tangan. Batin kita terusik, miris, tapi ini harus kita lakukan demi manjaga kemaslahatan.

Kemaslahatan yang harus kita utamakan sebagai salah satu dari Maqasis asy-Syariah. Kemaslahatan yang menjadi tujuan syari’at ini dibatasi dalam lima hal, yaitu kemaslahatan agama, kemaslahatan jiwa, kemaslahatan akal, kemaslahatan keturunan dan kemaslahatan harta.

Setiap hal yang mengandung penjagaan atas lima hal tersebut disebut maslahah dan setiap hal yang membuat hilangnya lima hal disebut mafsadah. Dalam usaha untuk mewujudkan dan mempertahankan lima hal pokok tersebut adalah menjadi wajib bagi setiap mukmin.

Kalau kita mengacu kepada pendapat a-Syatibi kemaslahatan yang sedang diupayakan oleh pemerintah dan kita semua sebagai warga negara dalam mencegah berkembangnya penyebaran Virus Corona ini digolongkan kepada Kemaslahatan dharuri. Kemaslahatan ini adalah kepentingan yang harus ada dan wajib ada untuk terwujudnya kemaslahatan dunia dan akhirat. Kepentingan memelihara nyawa pada masa pandemi ini disebut juga dengan kepentingan primer.

وَللهِ الْحَمْدُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ

Kaum muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Adhha Rahima kumullah.

Melalui Khutbah singkat ini khatib menghimbau mari kita bangun kebersamaan, kepedulian dan semangat kegotong-royongan. Mari kita bersama bersatu padu untuk mencegah dan menghambat penyebaran virus corona ini. Mari kita dukung upaya pemerintah untuk mengatasi pandemi ini. Mari kita bantu para tenaga medis dengan selalu menjaga kesehatan dan kebugaran. Mari kita selamatkan diri kita dan keluarga kita dari ancaman pandemi ini.

Cukuplah kiranya saudara-saudara kita yang berguguran dalam upaya berjuang melawan wabah ini. Mari kita singkirkan prasangka buruk yang berkembagdan dan dikembangkan oleh segelintir orang. Percaya tau tidak bukanlah inti dari permasalahnnya. Intinya adalah fakta bahwa sudah begitu banyak saudara-saudara kita menjadi korban dari pandemi ini.

وَللهِ الْحَمْدُ   الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ

Kaum muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Adhha Rahima kumullah.

Semoga dengan momentum hari raya qurban tahun in, kita dapat menata kembali kehidupan kita agar menjadi normal kembali. InsyaAllah kita akan berhasil menata lagi jika kita saling bahu membahu dalam menmerangi dan menghambat sebaran virus corona. Mari kita sukseskan perjuangan ini bersama. Mari kita ikuti protokol kesehatan 5M. yaitu:

Memakai masker,

Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,

Menjaga jarak,

Menjauhi kerumunan, serta

Membatasi mobilisasi dan interaksi.

 Semoga Allah SWT meridhai usaha kita in. amin-amin yarabbal alamiin

 فَاعْتَبِرُوْا يَا اُولِى الْاَبْصِار لَعَلَّكُمْ تَرْحَمُوْنَ

 

KHUTBAH KEDUA

اَللهُ اَكْبَرُx  ٩

لاَ اِلٰهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.

اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالٰى عَلٰى اَنْ قَدْ جَعَلَ الْخَلِيْلُ اِبْرَاهِيْمُ اِمَامًا لَّنَا وَلِسَائِرِ الْبَشَرِ

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Ya Allah yaa rahman waya rahim…

Pagi ini kami berkumpul di masjid dan lapangan dalam rangka  memenuhi panggilan-Mu ya Rab, untuk sama-sama bertakbir, bertasbih dan bertahmid untuk mengagungkan Asma-Mu , kira Engkau mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Mu kepada kami.

            Ya Rab, kenikmatan syurgamu nan abadi, kemewahan singgasana yang Engkau janjikan, dan melihat wajah-Mu adalah puncak segala kenikmatan. Sungguh itu semua merupakan anugrah tertinggi bagi insan-insan pilihan. Alangkah sayangnya, semua itu tak pantas bagi kami, yang tenggelam noda dan dosa, berenang dalam angkara murka, dan senantiasa bertumpu pada keharaman yang nyata.

            Khilaf kami lebih besar dari taat kami, maksiat kami lebih banyak dari ibadah kami, sulit rasa bagi kami untuk menggapai syurga keabadian-Mu. Namun Ya Rab, tak sanggup rasa diri ini terhadap jilatan api neraka-Mu yang menjilat, menggelegar dahsyat. Untuk itu mapunilah, segala dosa dan khilaf kami. Karena hanya engkaulah yang dapat mengampuni dosa-dosa kami.

              Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa guru-guru kami, serta dosa orang-orang yang telah berjasa dalam membangun kehidupan. Limpahkan karunia dan keridoanmu. Angkat derajat kami Ya Allah dengan keualiaan.

Yaa Rab, kami bermohon kepada-Mu keselamatan dalam beragama, kesehatan jasmani dan rohani, ilmu yang senantiasa bertambah, keberkahan dalam rizki kami, bertaubat sebelum ajal menjemput, limpahan kasih sayang ketika menghadapi sakaratul maut, dan keampunan setelah meninggalkan dunia ini.

Ya Allah, akhirilah pandemi ini, jauhkanlah kami dari segala bentuk bahaya covid yang mengintai keselamatan kami dan keluarga kami. Akhiri lah semua ini ya Allah, kembalikan tatanan hidup kami seperti semula ya Rab. Jangan jauhkan kami dari rumah Mu. Kepada Engkau kami berserah diri.

            Ya Allah, mudahkanlah kami dalam hidup dan sakratul maut, selamat dari siksa api nerka-Mu, dan ampunan ketika hari perhitungan.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 


Rabu, 12 Mei 2021

TEKS TAKBIR HARI RAYA IDUL FITRI DAN ADHA

 

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ

لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَاَللَّهُ اَكْبَرْ

 اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ

لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اِلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ  وَنَصَرَعَبِدَهُ  وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ  

لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ .اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Senin, 10 Mei 2021

SEMANGAT IDULFITRI DAN KEBERSAMAAN MENGHADAPI CORONA (KHUTBAH MASA PANDEMI DIRUMAH SAJA)

 

Khutbah Idul Fitri Bimas Islam Kemenag Kota Pekanbaru,

1 Syawal 1442H /2021 M.

SEMANGAT IDUL FITRI

DAN KEBERSAMAAN DALAM MENGHADAPI CORONA

Khutbah pertama

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ .

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

 

Hadirin Jamaah Shalat Idul Fitri yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat Allah SWT

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita karunia iman dan Islam; nikmat yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

 

Meski kita berada dalam ujian Allah SWT berupa pandemic virus Corona (covid 19), kita sebagai insan yang beriman menyadari betul dan meyakini dengan keyakinan yang dalam bahwa semua ini adalah ujian keimanan bagi kita semua. Pandemic ini tidak akan menggoyahkan keimanan kita, pandemic ini bahkan semakin menambah keimanan dan kedekatan kita pada Allah sang pemilik segalanya.

Pada kesempatan ini meski kita dalam terpaan badai corona, mari kita untuk terus berupaya miningkatkan dan menguatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mari melalui momen 1 Syawal yang fitri ini kita tingkatkan semangat juang kita dalam melawan pandemic covid 19 dengan cara selalu memelihara kebersihan diri dan lingkungan, hidup dengan pola sehat, memperhatikan anjuran dan himbauan yang telah disampaikan oleh pemerintah dan Lembaga-lembaga terkait.

 

Yakinlah bahwa pandemic ini akan segera berakhir. Pandemi covid 19 sudah membuat tatanan kehidupan kita menjadi kacau dan porak poranda. Mari Bersama kita perbaiki tatanan kehidupan kita yang sudah rusak ini menjadi tatanan yang lebih baik. Semuanya akan mungkin tercipta jika kita Bersatu padu Bersama dalam kepedulian dan kekompakan.

 

Semoga Allah SWT permudah jalan kita menuju kebaikan.

 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ .

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.  اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْن .

 

KHUTBAH DIRUMAH DIMASA PANDEMI CORONA (KHUTBAH IDUL FITRI 1442 / 2021)

 

Khutbah Idul Fitri Bimas Islam Kemenag Kota Pekanbaru,

1 Syawal 1442H /2021 M.

MENYIKAPI PANDEMI COVID 19 DI BULAN RAMADHAN DALAM MENCAPAI DERAJAT FITRAH (FITRI)

 

Khutbah Pertama

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ .أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛ فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin hafizhakumullah …

Segala puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah sang Pemilik segala sesuatu, sang penguasa yang Maha Agung , tempat semua makhluk bergantung, yang Maha Besar dan Maha Mulia.

Untuk Itu, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13)

Shalawat dan salam mari kita sampaikan kepada junjungan alam yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya. Dan semoga kita jadi ummatnya yang layak mendapatkan syafaat dari beliau.

Ma’asyiral muslimin hafizhakumullah …

Di hari Idulfitri, ini adalah hari berakhirnya bulan Rhamadhan dan semoga kita tergolong orang yang memperoleh kebahagian besar pada hari ini sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

“Bagi orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan: (1) kebahagiaan ketika berbuka, dan (2) kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah.” (HR. Muslim, no. 1151)

Makna yang terkandung dalam hadits bukan hanya berbuka puasa ketika tenggelam matahari, pada waktu Maghrib. Akan tetapi juga berbuka pada hari raya Idulfitri. Dimana hari ini kita mengakhiri masa perjuangan kita dalam beribadah kepada Allah, perjuangan mencari keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan. Berbuka dan berbahagia dalam kemenangan. Kita yang berada dalam satu Syawal saat ini berarti merasakan kebahagiaan karena kembali lagi bisa menyantap makanan yang halal untuk kita. Kebahagiaan kedua yaitu ketika berjumpa dengan Allah. Karena balasan di sisi Allah itulah yang lebih baik. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al-Muzammil: 20).

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin hafizhakumullah …

Ramadhan dan Idul fitri tahun ini adalah Ramdhan dan Idul Fitri yang kedua dimana kita mendapatkan ujian yang begitu besar dari Allah SWT. Hampir dua tahun kita diterpa badai wabah  Corona 19. Wabah yang kita tidak tau kapan berhentinya. Wabah yang pernyebarannya semakin luas. Wabah yang telah meluluh lantakkan sendi-sendi kehidupan kita dari segala sisi.

Wabah ini semakin sulit dikendalikan karena kurangnya kesadaran dan kepedulian untuk memelihara diri sendiri dan orang lain.

Rasanya sudah bertimbun himbauan dan ajakan kepada semua kita untuk selalu memelihara diri dari hal-hal yang berpotensi membahayakan diri dan orang llain dari pemerintah dan Lembaga-lembaga terkait.

Akan tetapi kurangnya kesadaran dan kepedulian kita, ditambah euforia hari raya yang sudah mentradisi dalam masyarakat kita semakin membuat pandemic ini tidak terkendali. Semua upaya menjadi sia-sia. Semoga Allah SWT ampuni dan lindungi kita.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin hafizhakumullah …

Mari dengan momentum hari raya Idul Fitri ini kita sama-sama berjuang untuk menjaga keselamatan kita dan masyarakat kita dengan ketaatan kepada Allah, kepada Rasulullah dan kepada para pemimpin-pemimpin kita.

Semoga Corona segera berakhir dan kita bisa menjalani tatanan hidup yang normal Kembali.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ . فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ .قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ “إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا”. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا . اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  .عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

KHUTBAH SINGKAT IDUL FITRI MASA PANDEMI COVID {PANDUAN KHUTBAH DIRUMAH)

 

Khutbah Singkat  Idul Fitri 

1 Syawal 1442H /2021 M.

MENYIKAPI PANDEMI COVID 19 DI BULAN RAMADHAN DALAM MENCAPAI DERAJAT FITRAH (FITRI)

Oleh: MASRIZAL, S.Ag, MH 

Ketua Pokjaluh Kota Pekanbaru

Khutbah Pertama

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛

فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mendatangkan kepada kita suatu nikmat yang besar, dimana kita dapat menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Ketahuilah, bawa tidak semua saudara-saudara kita mendapatkan nikmat yang serupa ini. Ada yang dipanggil Allah jauh sebelum Ramadhan tiba, ada pula yang dipanggil begitu Ramadhan menjelang atau pun dipertengahan jalan.

Bershalawat kita kepada Nabi Muhammad SAW, dengan mengucapkan Allahummashali ‘ala saidina Muhammad semoga kita mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil kiamah.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ،

Corona Virus Disease atau Covid-19 sampai sekarang masih mewabah di Indonesia bahkan di dunia. Pandemi ini telah masuk tahun yang kedua artinya dua kali puasa dan dua kali lebaran kita merayakan suasana Idul Fitri dalam kondisi pandemi Covid-19.

Penyebarannya masif dan sistemik hingga berdampak pada semua umat manusia yang ada di dunia, begara-negara mengalami kegoncangan yang luar biasa.  khususnya negara Indonesia yang menyebabkan krisi ekonomi’ hukum, politik, kesehatan dan tatanan interaksi sosial kita jadi berubah dengan pola yang tidak pernah kita bayangkan selama ini.

Covid-19 adalah musibah terbesar di abad ini, di balik musibah itu sudah barang tentu ada kandungan hikmah yang luar biasa dahsyatnya, jauh lebih dahsyat daripada sisi musibahnya.

Sebagai mana Firman Allah SWT dalam Surah Al-Insyirah ayat 5 dan 6:

فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا  

إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا 

Sudah barang tentu banyak pelajaran dengan adanya wabah ini, salah satu yang utama dan terpenting yaitu dalam rangka memperbaiki hubungan kita kepada Allah SWT, dan memperbaiki kehidupan untuk melangkah ke arah yang lebih baik di bawah diridhai-Nya.

Allah SWT, telah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini atas kehendak dan takdir-Nya, tidak ada yang sia-sia.

Kita hanya mempercayai dan mencari tahu hikmah atas segala apa yang telah Allah takdirkan dan melihatnya dengan kacamata keimanan, dan sambil merenungkan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 269 berikut ini:

يُؤۡتِى الۡحِكۡمَةَ مَنۡ يَّشَآءُ‌‌ ۚ وَمَنۡ يُّؤۡتَ الۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ اُوۡتِىَ خَيۡرًا كَثِيۡرًا‌ ؕ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ

Artinya: "Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat."

 

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ،

Kaum muslimin muslimat rahimakumullah

Mari kita jadikan momentum Idul Fitri di masa pandemik virus Corona sebagai alarm pengingat bagi umat Islam untuk kembali ke fitrahnya sebagai seorang hamba dan khalifah di bumi ini. Karna dalam konsep Islam setiap manusia yang lahir di muka bumi ini dalam keadaan fitrah, suci dan murni, sebagamana bunyi hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ

"Dari Abu Hurairah ra, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:"Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat."

Semoga Allah memberikan rahmat dan keberkahan bagi kita semua, semoga Allah segera mengangkat semua bentuk musibah ini dan menggantinya dengan rahman dan rahimnya.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ،

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ المَيَامِيْنَ، وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أما بعد فَأُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى تَمَامِ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ، وَأَتْبِعُوا رَمَضَانَ بِصِيَامِ سِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، لِيَكُونَ لَكُمْ كَصِيَامِ الدَّهْرِ وَصَلِّ اللهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا أَمَرْتَنَا، فَقُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ، اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ، اللهُمَّ اجْعَلْ عِيدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا، وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ، وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا، وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا، وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا، وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ، يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ، وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ

 

Pekanbaru, 28 Ramadhan 1442

                    11 Mei 2021

 

MASRIZAL

Penyuluh Agama Islam Kota Pekanbaru

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...