Rabu, 15 Agustus 2012

KEUTAMAAN MALAM-MALAM RAMADHAN


KEUTAMAAN MALAM-MALAM RAMADHAN

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ


Bulan ramadhan adalah merupakan bulan istimewa bagi orang-orang yang bertaqwa dan ladang amal bagi orang-orang shaleh,ramadhan bulan yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan-Nya di banding bulan-bulan lainnya. Bulan dilipatgandakan pahala dan diampuninya dosa-dosa kita.Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan kemuliaan kepada tiap sepuluh hari pada bulan ramadhan terutama sepuluh hari terakhir ramadhan.

Sebagian ulama membagi bulan ramadhan dengan tiga bagian,yaitu sepuluh hari pertama ramadhan dinamakan terbukanya pintu Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang menunaikan shaum,Sepuluh hari kedua atau pertengahan dinamakan Magfirah yaitu di Ampuninya-Nya segala dosa-dosa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dinamakan pembebasan dari api neraka. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu Anhu. Diceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Berkhutbah menjelang Ramadan,diantara isi khutbah beliau,

“Siapa saja yang memberi buka kepada orang yang shaum/puasa dengan seteguk susu, sebiji kurma, atau seteguk air, dan siapa yang mengenyangkan orang shaum maka ALLAH akan memberi minum dari telaga dengan satu tegukan, yang menyebabkan tidak haus sampai masuk surga. Inilah bulan, yang awalnya adalah Rahmah, Pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan nar (pembebasan dari api neraka). Perbanyaklah melakukan 4 hal dalam bulan Ramadan”

Sepuluh hari pertama di bulan ramadhan adalah awal melelahkan dan tentunya kita berusaha beradaptasi dengan penuh kesabaran maksimal untuk melaksanakan shaum dan mengerjakan amalan-amalan yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Para ulama memaknai sepuluh hari pertama bulan ramadhan sebagai Rahmat,yaitu terbukanya pintu Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya yang menunaikan shaum.

Dalam khazanah tasawuf Rahmat itu ada dua macam pertama Rahmah Dzaatiyyah, yaitu Rahmat dan Anugerah yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada semua mahluk-Nya tanpa terkecuali dan diskriminasi.Kedua Rahmah Khushushiyyah, yaitu Rahmat dan kasih sayang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya diberikan kepada hamba-hamba Pilihan-Nya.Sepuluh hari pertama adalah merupakan keistimewaan karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang telah ikhlas dan ridha menunaikan shaum ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Salah satu Rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang shaum dengan Iman dan taqwa yaitu disediakan salah satu pintu masuk ke dalam surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda “Sesungguhnya di Surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemuliaan dan keistimewaan bulan ramadhan disamping terkabulnya segala doa dan permohonan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, juga diampuni-Nya segala dosa-dosa yang telah lalu, sehingga pada sepuluh hari kedua atau pertengahan pada bulan ramadhan, sering dimaknai sebagai Magfirah ‘yaitu “Ampunan” segala dosa-dosa kita yang telah lalu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seyogiyanya kita memanfaatkan momentum ramadhan yang penuh magfirah.dengan memperbanyak memohon segala Ampunan-Nya.

Sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan yang paling utama dinamakan “Itqun Minan Nar” (Pembebasan dari Api Neraka). Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, jika ramadhan memasuki sepuluh hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam “Apabila memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Beliau menghidupkan malam dan membangunkan anggota keluarganya dan beliau kencangkan pakaiannya” (H.R. Bukhari dan Muslim).

“Diriwayatkan Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR. Muslim ).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ pada sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan selalu beri’tikaf. Demikian juga para sahabat dan isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu beri’tikaf, baik di masa Rasulullah masih hidup, maupun sesudah Rasulullah wafat.Karena I’tikaf adalah merupakan penyempurnaan ibadah shaum di bulan ramadhan, terlebih “Itqun Minan Nar” yaitu “Pembebasan dari Api Neraka”.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari `Aisyah Radhiyallahu Anha. Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu Beri`tikaf di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan hingga ajal menjemputnya, kemudian sunnah ini dihidupkan lagi oleh isteri-isteri Rasulullah selepas kematiannya” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sepuluh hari terakhir malam bulan ramadhan merupakan keutamaan yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala. karena disaat itulah datangnya malam Lailatul Qadar didalamnya sarat dengan keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut diantaranya yaitu :

a.Malam lailatul qadar yang sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah shaum dengan penuh keimanan dan mengarap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala , karena pada malam tersebut siapa saja yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah selama seribu bulan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguh Kami menurunkan Al Quran pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb mereka (untuk membawa) segala urusan, Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Q.S. Al Qadar : 1-5)

b.Malam lailatul qadar disamping bernilai ibadah seribu bulan, juga ketika mendapatkan saat-saat waktu tersebut disunnahkan untuk memperbanyak doa, karena saat tersebut adalah yang tepat (mustajab),karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita umatnya berdoa dan memohon segala Ampunan saat malam lailatul qadar.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan Dari Aisyah Radhiyallahu Anha” Bahwa beliau bertanya “ Wahai Rasullullah , apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan? Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda: “Ucapkanlah: “ALLAHUMMA INNAKA AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA’FU ‘ANNI” (Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta maaf, maka Ampunilah Saya.” (H.R. At Tirmidzi (3760),Ibnu Majah (3850),Dari Aisyah Radhiyallahu Anha ‘sanad Shahih).

c. Keutamaan pada saat malam lailatul qadar adalah segala urusan penuh hikmah dan keberkahan yang melimpah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh Hikmah, ‘(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus Rasul-rasul, ‘ Sebagai Rahmat dari Rabb-Mu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S Ad Dukhaan : 3 – 6)

d. Dalam Sebuah Hadist shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’menganjurkan menunaikan qiyamullail di malam lailatul qadar.

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Barangsiapa melakukan shalat malam (qiyamullail),pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).



Hadits tentang Keutamaan Malam Dan Hari-hari Ramadhan Ternyata Berasal dari Riwayat Hadits Syi'ah

Keutamaan malam dan hari-hari Ramadhan
Banyak para da'i atau muballig yang membawakan riwayat Keutamaan hari-hari dan malam-malam Ramadhan berikut ini terjemahan dari kitab "Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah" halaman 81-86 . Kitab yang berisi tentang keutamaan bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. PenulisnyaMuhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi .(Silahkan dilihat biografi singkat di bawah note ini) Hadisnya telah ditahqiq (diteliti) oleh ulamasyi'ah, Mirza Ar-Ridha Irfaniyan. Tentang keutamaan bulan Ramadhan secara detail dari hari ke hari.

Pada awal malam Ramadhan
Allah mengampuni semua dosa yang tersembunyi dan yang terang-terangan, meninggikan beribu-ribu derajat, membangunkan untuk kalian lima puluh ribu kota di surga.


Pada hari kedua:
Allah mencatat setiap ibadah kalian seperti ibadah satu tahun dan pahalanya seperti pahala seorang nabi, mencatat puasa kalian seperti puasa satu tahun.
Pada hari ketiga:
Allah memberi kalian setiap rambut di tubuh kalian taman permata yang indah di surga Firdaus, di atasnya dua belas ribu rumah dari cahaya, di bawahnya dua belas ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur ada bidadari, setiap hari seribu malaikat berkunjung dan setiap malaikat membawa hadiah untukkalian.
Pada hari keempat:
Allah memberi kalian di surga Khuld tujuh puluh ribu istana dan di setiap istana terdapat tujuh puluh ribu rumah, di setiap rumah terdapat lima puluh ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur terdapat bidadari dan setiapbidadari memiliki seribu perhiasan yang lebih baik dari dunia dan segala isinya.
Pada hari kelima:
Allah memberi kalian di surga Al-Ma'wa beribu-ribu kota, setiap kota terdapat seribu rumah, di setiap rumah terdapat seribu meja makan, di atas setiap meja makan tujuh puluh ribu tempat makanan, di setiap tempat makanan tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan yang lain.
Pada hari keenam:
Allah memberi kalian di surga Darus Salam seratus ribu kota, di setiap kota seratus perkampungan, di setiap perkampungan seratus ribu rumah, di setiap rumah seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang, setiap tempat tidur panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagaipasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan.
Hari ketujuh:
Allah memberi kalian di surga Na'im pahala seperti pahala seribu syuhada' dan empat puluh ribu orang yang benar.
Hari kedelapan:
Allah memberi kalian pahala seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan orang enam puluh ribu orang yang zuhud.
Pada hari kesembilan:
Allah Azza wa Jalla memberi kalian apa yang diberikan kepada seribu ulama, seribu orang yang i'tikaf, dan seribu orang yang menyambung tali persaudaraan.
Pada hari kesepuluh:
Allah Azza wa Jalla memenuhi tujuh puluh ribu hajat, dan memohonkan ampunan untuk kalian matahari, bulan, bintang-bintang, binatang yang melata, burung, binatang buas, setiap bebatuan dan bongkahan tanah liat, setiap yang kering dan yang basah, setiap binatang di laut dan dedaunan di pepohonan.
Pada hari kesebelas:
Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian pahala seperti pahala empat kali orang yang haji dan umrah, setiap yang haji bersama seorang Nabi, dan setiap yang umrah bersama orang yang benar dan yang syahid.
Pada hari kedua belas:
Allah Azza wa Jalla menjadikan bagi kalian keimanan yang dapat merubah keburukan-keburukan menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat-ganda, dan mencatat bagi kalian setiap kebaikan seribu kebaikan.
Pada hari ketiga belas:
Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian pahala sepertipahala ibadah penduduk Mekkah dan Madinah, dan Allah memberi kalian syafaat sejumlah bebatuan dan bongkahan tanah liat yang ada di antara Mekkah dan Madinah.
Pada hari keempat belas:
Kalian seperti berjumpa dengan Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Dawud dan Sulaiman, dan seperti beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bersama setiap Nabi selama dua ratus tahun.
Pada hari kelima belas:
Allah Azza wa Jalla menunaikan untuk kalian hajat-hajat dunia dan akhirat, memberi kalian apa yang diberikan kepada Nabi Ayyub; para malaikat pemikul Arasy memohonkan ampunan untuk kalian; dan pada hari kiamat Allah Azza wa Jalla akan memberi kalian empat puluh cahaya, sepuluh cahaya darisebelah kanan kalian, sepuluh dari sebelah kiri kalian, sepuluh dari depan kalian, dan sepuluh cahaya dari belakang kalian.
Pada hari keenam belas:
Allah swt akan memberi kalian pada hari kalian dibangkitkan dari kubur enam puluh pakaian untuk kalian pakai, enam puluh onta untuk kalian kendarahi, dan Allah swt mengirimkan awan untuk menaungi kalian dari sengatan panas hari itu.
Pada hari ketujuh belas:
Allah Azza wa Jalla menyatakan: "sungguh Aku telah mengampuni mereka dan bapak-bapak mereka, Aku akan lindungi mereka dari azab hari kiamat."
Pada hari kedelapan belas:
Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arasy dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk ummat Muhammad saw sampai tahun berikutnya, dan Allah Azza wa Jalla memberikan pada kalian pahala para syuhada' Badar.
Pada hari kesembilan belas:
Semua malaikat langit dan bumi minta izin kepada Tuhannya untuk berziarah ke kuburan kalian setiap hari, dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk kalian.
Pada hari kedua puluh:
Pada suatu hari Allah Azza wa Jalla mengutus kepada kalian tujuh puluh Malaikat untuk menjaga kalian dari setiap setan yang terkutuk; Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian setiap hari kalian puasa seperti berpuasa seratus tahun; menjadikan parit antara kalian dan neraka; memberi kalian pahala orang yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qu'an; Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian setiap pena Jibril (as) sebagai ibadah satu tahun; memberikan pada kalian pahala tasbih Arasy dan Kursi; dan memberi pasangan untuk kalian setiap ayat Al-Qur'an seribu bidadari.
Pada hari kedua puluh satu:
Allah meluaskan kuburan kalian seribu farsakh, menghilangkan dari kalian kegelapan dan kesepian, menjadikan kuburan kalian seperti kuburan para syuhada', dan menjadikan wajah kalian seperti wajah Yusuf bin Ya'qub (as).
Pada hari kedua puluh dua:
Allah Azza wa Jalla akan mengutus kepada kalian malaikat maut seperti pada para Nabi saw, menyelamatkan kalian dari keganasan malaikat Munkar dan Nakir, dan menghilangkan dari kalian penderitaan dunia dan akhirat.
Pada hari kedua puluh tiga:
Kalian akan melintasi shirathal mustaqim bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada', dan pahala kalian seperti memberi makanan kepada setiap anak yatim dari ummatku dan seperti memberi pakaian kepada setiap yang telanjang dari ummatku.
Pada hari kedua puluh empat:
Kalian tidak akan keluar dari dunia kecuali kalian melihat kedudukannya di surga; setiap kalian diberi pahala seribu orang yang sakit, seribu pahala orang yang merantau untuk mentaati Allah Azza wa Jalla; kalian diberi pahala seribu pembebasan dari keturunan nabi Ismail (as).
Pada hari kedua puluh lima:
Allah Azza wa Jalla membangunkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, di atas setiap menara terdapat kemah dari cahaya, dan Allah Tabaraka wa ta'ala berfirman: "Wahai ummat Muhammad, Aku adalah Tuhan dan kalian adalah hamba-Ku, bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menaramenara ini, makan dan minumlah sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke surga, kalian akan dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir, Aku akan memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang Kuciptakan dari cahaya, tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu terdapat seribulingkaran yang terbuat dari emas, dan pada setiap lingkaran berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga kalian memasuki surga tanpa dihisab.
Pada hari kedua puluh enam:
Allah memandang kalian dengan kasih sayang-Nya, kemudian mengampuni semua dosa kalian kecuali sogokan dan hartanya; Allah swt mensucikan rumah kalian setiap hari tujuh puluh ribu kali dari ghibah dan dusta.
Pada hari kedua puluh tujuh:
Kalian seperti menolong setiap mukmin dan mukminah, memberi pakaian pada tujuh puluh ribu orang yang telanjang, membantu seribu orang yang menjalin tali persaudaraan; kalian seperti membaca semua kitab yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada para Nabi-Nya.
Pada hari kedua puluh delapan:
Allah Azza wa Jalla menjadikan bagi kalian di surga Al-Khuld seratus ribu kota dari cahaya, memberi kalian di surga Al-Ma'wa seratus ribu istana dari perak; memberi kalian di surga Al-Jalal tiga ratus ribu mimbar (tempat yang tinggi) yang terbuat dari misik, di setiap mimbar seribu rumah dari za'faran, di setiap rumah terdapat tempat tidur yang terbuat dari permata putih dan permata merah, dan di setiap tempat tidur disiapkan pasangan bidadari.
Pada hari kedua puluh sembilan:
Allah Azza wa Jalla memberi kalian beribu-ribu kediaman dan di setiap kediaman terdapat menara putih, di setiap menara terdapat tempat tidur dari kafur putih dilengkapi dengan seribu permadani dari sutera hijau, di setiap permadani disiapkan bidadari yang dihiasi dengan tujuh puluh ribu hiasan, di kepalanya seribu hiasan dari permata putih dan permata merah.
Pada hari ketiga puluh:
Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian setiap hari sebelumnya pahala seribu suhada' dan seribu orang yang benar; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian seperti beribadah lima puluh tahun; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian untuk setiap hari seperti puasa dua ribu hari, dan mengangkat derajat kalian setinggi derajat orang-orang yang mulia; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian keselamatan dari neraka dan melintasi shirath, dan keamanan dari azab. Di surga ada sebuah pintu yang tidak dibuka hingga hari kiamat, kemudian dibukakan untuk orang-orang yang puasa laki-laki dan perempuan dari ummat Muhammad saw; kemudian penjaga surga, malaikat Ridhwan memanggil: Wahai ummat Muhammad, kamarilah kalian ke pintu ini. Kemudian ummatku masuk ke pintu itu menuju ke surga. Barangsiapa yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka bulan yang mana ia akan diampuni, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung."
Hadis ini katanya diriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim, dari Ahmad bin Matuwiyah Al-Jurjani, dari Ahmad bin Abdullah, dari sofyan bin 'Ayniyah, dari Muawiyah bin Abi Said, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 81-86)
Perhatian ! 
Hadits ini tidak akan pernah anda temui di dalam kitab-kitab hadits Ahlussunnah Wal Jama'ah (Sunni) yang mu'tabar, sehingga dapat dipastikan hadits ini adalah hadits palsu. Keterangan yang hampir mirip dengan redaksi yang berbeda dan (katanya ) berasal dari riwayat Ali bin Abi Thalib (sumber: Al Majaalis), terdapat dalam kitab Durratun Nasihin pada Bab. Keutamaan Bulan Ramadhan, juz 1 hal. 74-79 versi terjemahan Penerbit Al Munawar Semarang.
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin as

9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi saw.

10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”
-------------------------------------- 
___________________________________________________________
Biografi Singkat Abi Ja'far Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi
Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi
Syekh Al-Taefeh telah memanggilnya 'posisi tinggi' dalam bukunya Al-Fehrest. Kemudian ia menulis, saya tidak melihat orang dari kemampuan serupa di antara para ilmuwan di Qum. Dia memiliki sekitar 300 publikasi''Ia juga membuat komentar yang sama tentang dia di Rijal-nya.
Najjashi mengatakan ' dia ' Abi Ja'far dari Qum', dia juga memanggilnya Syekh, ahli fiqih kami, tokoh bersinar, dan kehormatan kaum Syiah di Khorasan . Dia menulis, "Ketika padatahun 355 H (965 AD) ia masuk Baghdad, ia masih muda ini orang besar dari kaum Syiah mendengarkannya untuk belajar tradisi dan mendapatkan Pengetahuan Ilahi.."
Allameh al-Hilli telah memanggilnya Syekh, dan mengatakan bahwa dia adalah ahli fiqih kami kaum Syiah, kehormatan kami, dan karakter yang terang dan nyata dari kaum Syiah.
Dia disebutkan oleh ulama Syi'ah : Ibnu Shahr Ashoob; Seyed bin Tawoos; Fakhral-Mohaghegin; ash-Shahid al-Awwal Re'is al-Mohaditheen; al-Sheikh al -Ajall; Imam Asreh; Rokn MinArkan ad-Din ; Sadooq al-Muslimin; Ayatullahfil-Alemin; al-Sheikh al-A'zam; al-Sheikh al-Sadooq; Hujatul Islam; al-Syekh ath-Thiqa; al-MoloodTawaran-Da'wat; al-Sheikh al-Imam al-Moghaddam; al-Fadhil al-Mo'adhdham;Fudhala Omdatul; Syeikh Minal-Mashayekh; min Arkan Rokn abu-Syariah; Syekh Al-Hafazah; Wajihatdi-Ta'efah al-Mostahfazeh; Emaduddin, dan al-Sheikh al-Alam Al-Amin, di antara yang lainnya.
Sumber :http://www.dartabligh.org/biographies/sheikh_sadooq.html

Senin, 06 Agustus 2012

ZAKAT DAN NIAT ZAKAT


ZAKAT FITRAH DAN NIAT

       Sebelum masuk ke Doa Zakat Fitrah ada baiknya kita tengok sejenak tentang pengertian zakat. Zakat diambil dari kata zakkaa, yuzakkii yang berarti membersihkan dalam hal ini adalah harta benda. Menurut istilah agama islam zakat adalah mengeluarkan sebagian harta atau bahan makanan pokok menurut ketentuan dan ukuran yang ditentukan oleh syari’at Agama Islam. Bagi orang muslim zakat adalah kewajiban pribadi (fardlu ain) dan termasuk rukun islam yang ke 4. Membayar zakat dimulai pada tahun ke 2 Hijriah.

       Zakat itu sendiri dibagi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Namun kali ini kita singgung tentang zakat fitrah. Zakat fitrah atau disebut juga dengan zakat jiwa yang artinya adalah untuk menyucikan badan atau jiwa. Dengan kata lain membayar zakat fitrahmerupakan kewajiban bagi setiap muslim baik kaya atau miskin, laki-laki dan perempuan, tua dan muda, merdeka atau hamba untuk mengeluarkan sebagian dari makanan pokok menurut syari’at agama islam setelah mengerjakan puasa bulan Ramadhan pada setiap tahun. Ukuran zakat fitrah adalah satu gantang (sha’) untuk setiap muzakki atau kira-kira 3,5 liter.

       Bagi setiap muslim yang melihat matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan atau mendapati awal bulan syawal, maka wajib baginya untuk membayar zakat fitrahuntuk dirinya dan yang ditanggung dengan syarat bahwa ada kelebihan makanan dari makanan yang sederhana pada hari raya Idul Fitri. Oleh karena itu, apapun yang datang setelah matahari tenggelam pada akhir Ramadhan, tidak wajib membayar zakat fitrah, yaitu:
1. anak yang lahir
2. nikah, yang menyebabkan adanya tanggungan istri
3. memilki budak
4. kaya
5. Islam

Namun tidak pula gugur zakatnya, apapun yang terjadi setelah matahari terbenam, yaitu:
1. mati
2. merdeka
3. talak
4. sebab2 yang menghilangkan hak milik, seperti menjual kekayaan dll.

       Maksud dari poin-poin di atas adalah jika ada seorang anak terlahir sebelum matahari tenggelam di akhir Ramadhan, maka ia wajib dibayarkan zakat fitrahnya dan menjadi tanggungan orang tuanya, namun jika setelah matahari tenggelam, maka tidak ada kewajiban membayar zakat fitrah. Demikian juga apabila muslim meninggal setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan maka ia tetap berkewajiban Zakat Fitrah.

       Kapan waktu membayar zakat fitrah? Sebagian ulama’ berpendapat bahwa untuk membayar zakat fitrah ada 5 macam:
1.    Waktu jawaz (boleh) : sejak awal Ramadhan
2.    Waktu Wajib : bila matahari telah terbenam di akhir Ramadhan
3.    Waktu Afdhal (utama): Sebelum kaum muslimin keluar untuk melaksanakan shalat hari raya idul fitri
4.    Waktu Makruh: setelah selesai shalat hari raya idul fitri
5.    Waktu Haram: sesudah hari raya (satu hari setelah hari raya)


Siapakah yang berhak menerima zakat?

       Dalam Al Qur’an QS At Taubah 60: Allah berfirman:
“Hanya sedekah-sedekah itu (zakat) diberikan kepada fakir miskin, orang yang bekerja mengurus zakat (amil), orang-orang yang hatinya mulai terpau dengan islam (muallaf), budak-budak, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang di jalan Allah, serta kepada orang-orang yang dalam perjalanan.”

       Keterangan:
       Zakat tidak boleh diberikan kecuali kepada orang yang berhak menerimanya,mereka adalah orang-orang miskin berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam zakat fithri sebagai pembersih (diri) bagi yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perbuatan kotor dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin"[2] Pendapat inilah yang dipilih oleh Syaikhul Islam di dalam Majmu' Fatawa 2/71-78 serta murid beliau Ibnul Qayyim pada kitabnya yang bagus Zaadul Ma'ad 2/44.

       Sebagian Ahlul ilmi berpedapat bahwa zakat fithri diberikan kepada delapan golongan, tetapi (pendapat) ini tidak ada dalilnya. Dan Syaikhul Islam telah membantahnya pada kitab yang telah disebutkan baru saja, maka lihatlah ia, karena hal tersebut sangat penting.

       Termasuk amalan sunnah jika ada seseorang yang bertugas mengumpulkan zakat tersebut (untuk dibagikan kepada yang berhak, -pent). Sungguh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewakilkan kepada Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah mengkhabarkan kepadaku agar aku menjaga zakat Ramadhan" [Dikeluarkan oleh Bukhari 4/396]

       Dan sungguh dahulu pernah Ibnu Umar radhiyallahu 'anuma mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang menangani zakat dan mereka adalah panitia yang dibentuk oleh Imam (pemerintah, -pent) untuk mengumpulkannya. Beliau (Ibnu Umar) mengeluarkan zakatnya satu hari atau dua hari sebelum Idul fithri, dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah 4/83 dari jalan Abdul Warits dari Ayyub, aku katakan : "Kapankah Ibnu Umar mengeluarkan satu gantang ?" Berkata Ayyub : "Apabila petugas telah duduk (bertugas)". Aku katakan : 'Kapankah petugas itu mulai bertugas?" Beliau menjawab : "Satu hari atau dua hari sebelum Idul Fithri".

Orang yang tidak wajib dibayarkan zakat fitrah:
1.    Istri yang durhaka; maka gugur kewajiban suaminya untuk menafkahinya
2.    Istri yang kaya
3.    Anak yang kaya, karena mampu bayar sendiri, namun boleh juga orang tuanya mengeluarkan baginya zakat fitrah
4.    Anak yang sudah besar (mampu menafkahi diri sendiru atau sudah berusaha)
5.    Budah yang kafir
6.    Murtad (keluar dari Islam)

Siapakah yang tidak boleh menerima zakat fitrah?
1.    orang yang kaya harta benda dan uang
2.    Budak (selain budak mukatab). Budak Mukatab yaitu budak yang bisa merdeka dengan syarat tertentu, adapun budak qin adalah budak asli: seluruh hidup dan tubuhnya melekat nama budak; budak mudabbir: bisa merdeka setelah tuannya meninggal
3.    Bani Muthalib
4.    Bani Hasyim
5.    Orang Kafir
6.    Orang kuat untuk berusaha
7.    Nabi Muhammad SAW

       Demikian pengertian singkat dari zakat dan zakat fitrah.
       Untuk Lafazh setiap akan melakukan zakat Fitrah diantanya :

1. Niat zakat Fitrah untuk diri sendiri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِىْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘ANNAFSII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas diri saya sendiri, Fardhu karena Allah Ta’ala

2. Niat zakat Fitrah untuk Istri
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN ZAUJATII FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas istri saya, Fardhu karena Allah Ta’ala

3. Niat zakat Fitrah untuk anak laki-laki atau perempuan
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ… / بِنْتِيْ… فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN WALADII… / BINTII… FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas anak laki-laki saya (sebut namanya) / anak perempuan saya (sebut namanya), Fardhu karena Allah Ta’ala

4. Niat zakat Fitrah untuk orang yang ia wakili
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ (…..) فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN (……) FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah atas…. (sebut nama orangnya), Fardhu karena Allah Ta’ala

5. Niat zakat Fitrah untuk diri sendiri dan untuk semua orang yang ia tanggung nafkahnya
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّىْ وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِىْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU AN-UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘ANNII WA ‘AN JAMII’I MAA YALZAMUNII NAFAQAATUHUM SYAR’AN FARDHAN LILLAHI TA’AALAA
Sengaja saya mengeluarkan zakat atas diri saya dan atas sekalian yang saya dilazimkan (diwajibkan) memberi nafkah pada mereka secara syari’at, fardhu karena Allah Ta’aala

NIAT DAN PERHITUNGAN ZAKAT


NIAT DAN PERHITUNGAN ZAKAT
Niat Zakat Fitrah Untuk Orang Lain

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ اْلفِطْرِ عَنْ.... (وَلَدِى/ زَوْجَتِى / أَبِى مَثَلاً) فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mengeluarkan zakat fitrah dari…….… (anakku, istriku, ayahku; semisal) fardlu karena Allah ta’ala.

Niat Zakat Untuk Dirinya Dan Yang Dinafkahi

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِى وَعَنْ جَمِيْعِ مَا يَلْزَمُنِى نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Aku niat mengeluarkan zakat untuk diriku dan orang-orang yang wajib aku nafkahi secara syara’, fardlu karena Allah ta’ala
ZAKAT FITRAH

Zakat fitrah adalah zakat badan yang wajib dilakukan oleh setiap orang Muslim yang mampu, karena menjumpai bulan Ramadlan dan awal bulan Syawal. Dan zakat fitrah diwajibkan khusus bagi umat baginda Nabi Muhammad SAW semenjak tahun 2 Hijriyah.

Syarat Wajib Zakat Fitrah
Syarat wajib zakat fitrah ada tiga:
1.    Beragama Islam.
       Bagi orang kafir tidak diwajibkan bayar zakat fitrah, sedangkan orang murtad wajib membayar zakat fitrah, walau pembayarannya ditangguhkan samapai dia masuk Islam.
2.    Menjumpai akhir bulan Ramadahan dan awal bulan Syawal. Bagi orang yang meninggal sebelum matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan tidak wajib membayar zakat, begitu pula tidak wajib membayar zakat fitrah bagi anak yang lahir setelah terbenamnya matahari (sudah masuk satu syawal).
3.    Memiliki harta atau uang yang melebihi kebutuhan selama sehari semalam pada hari raya ‘iedul fitri baik untuk dirinya sendiri atau untuk keluarganya.

Kadar Zakat
Kadar zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah satu sho’. Mengenai ukuran satu sho’ para ulama berbeda pendapat :
a)    Menurut Imam Syafi’i, Fuqoha, Ulama Hijaz dan Imam Syaibani; Satu sho’ adalah 2175 gram = 2,175 Kg.
b)    Menurut dalam kitab Fathul Qodir; Satu sho’ adalah 2719 gram = 2,719 Kg.
c)    Menurut sekelompok Ulama; satu sho’ adalah 2,75 Kg.

Tabel Prosentase Zakat Maal
NO NAMA
MAAL            NISHOB         ZAKAT          PROSEN        KET
1     Beras        815,758 Kg     1/10 =
       81,5758 Kg          10 %    Tanpa biaya pengairan
       815,758 Kg          1/20 =
       40,7879 Kg          5 %      Dengan biaya pengairan
2     Gabah       1323,132 Kg   1/10 =
       132,3132 Kg        10 %    Tanpa biaya     pengairan
       1323,132 Kg        1/20 =
       66,1566 Kg          5 %      Dengan biaya pengairan
3     Padi
       Gagang     1631,516 kg    1/10 =
       163,1516 Kg       
       10 %         Tanpa biaya     pengairan
       1631,516 Kg        1/20 =
       81,5758 Kg         
       5 %           Dengan biaya pengairan
4     Gandum   558,654 Kg     1/10 =
       55,8654 Kg         
       10 %         Tanpa biaya    pengairan
       558,654 Kg          1/20 =
       27,9327 Kg          5 %      Dengan biaya pengairan
5     Harta
       Dagangan 77,58 Gr          1/40 =
       1,9395 Gr 2,5 %   Diukur dengan emas dan dihitung setelah haul
6     Emas        77,58 Gr          1/40 =
       1,9395 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan setelah haul
7     Tambang
       Emas        77,58 Gr          1/40 =
       1,9395 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan seketika
8     Rikaz
       Emas        77,58 Gr          1/20 =
       15,516 Gr 20 %    Dikeluar-kan seketika
9     Perak        543,35 Gr        1/40 =
       13,584 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan sete-lah haul
10   Harta Dagangan   543,35 Gr        1/40 =
       13,584 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan dengan perak dan di hitung setelah haul
11   Tambang Perak    543,35 Gr        1/40 =
       13,584 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan seketika
13   Rikaz
       Perak        543,35 Gr        1/5 =
       108,67 Gr 2,5 %   Dikeluar-kan seketika
14   Kacang Hijau       780,036 Kg     1/10 =
       78,0036 Kg          10 %    Tanpa biaya pengairan
       780,036 Kg          1/20 =
       39,0036 Kg          5 %      Dengan biaya pengairan
15   Kacang Tunggak  759,691 Kg     1/10 =
       75,6691 Kg          10 %    Tanpa biaya pengairan
       759,691 Kg          1/20 =
       37,8345 Kg          5 %      Dengan biaya pengairan 

NIAT DAN DOA ZAKAT


NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK DIRI SENDIRI

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN NAFSII
FARDHON LILLAAHI TA’AALA
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta’ala

NIAT ZAKAT FITRAH UNTUK DIRI SENDIRI DAN ANAK ISTRI

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي
وَعَمَّنْ تَلْزَمُنِى نَفَقَتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI ‘AN NAFSII WA ‘AMMAN TALZAMUNI NAFAQOTUHUM SYAR'AN FARDHON LILLAAHI TA’AALA
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku  dan orang-orang yang wajib padaku menafkahi mereka menurut syara',  fardhu karena Allah Ta’ala

NIAT ZAKAT MAL

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ مَالِى فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATA MAALI FARDHON LILLAAHI TA’AALA
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat hartaku,  fardhu karena Allah Ta’ala

DOA MENERIMA ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ
وَبَارَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ
وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُوْرًا

AAJAROKALLOOHU FIIMAA  A’THOYTA
WA BAAROKA FIIMAA ABQOYTA
WA JA’ALAHU LAKA THOHUURON

Artinya : Semoga Allah memberikan ganjaran pahala terhadap apa yang telah engkau berikan
dan semoga Allah memberikan keberkahan terhadap harta yang engkau sisakan
dan semoga Allah menjadikannya sebagai pensuci bagi engkau

DOA AKAD ZAKAT

أللّهُمَّ اجْعَلْهَا مَغْنَمًا وَلا تَجْعَلْهَا مَغْرَمًا

Ya Allah jadikanlah ia sebagai simpanan

yang menguntungkan dan jangan

jadikanlah ia pemberian yang merugikan.

Kemudian yang menerima

dianjurkan membaca do’a :

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ،
وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ،
وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا

Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas

apa yang engkau berikan, memberikan berakah

atas apa yang masih ada di tanganmu dan

menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

LAFAZ AKAD FITRAH

1-UNTUK DIRI SENDIRI.
” INILAH WANG ZAKAT SEBANYAK R: ……………………

MENGGANTIKAN BERAS YANG WAJIB ATAS DIRIKU PADA TAHUN

INI     KERANA ALLAH TAALA”

2- UNTUK DIRI DAN KELUARGA DAN TANGGUNGAN.
” INILAH WANG ZAKAT SEBANYAK RM: ……………………

MENGGANTIKAN BERAS YANG WAJIB ATAS DIRIKU  DAN KELUARGA  SERTA TANGGUNGANKU PADA TAHUN INI KERANA ALLAH TAALA”

3- ZAKAT YANG DIWAKILKAN.
” INILAH WANG ZAKAT SEBANYAK RM :……………………

MENGGANTIKAN BERAS YANG  TELAH DIWAKILKAN KEPADAKU     OLEH …………………………..DAN  KELUARGA /TANGGUNGANNYA  PADA TAHUN INI KERANA ALLAH  TAALA.”

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...