Jumat, 23 September 2016

BENCANA ALAM MENURUT PERSPEKTIF AL QUR’AN.

BENCANA ALAM MENURUT PERSPEKTIF  AL QUR’AN.

1.      Pendahuluan.
            Al  Qur’an merupakan sebuah kitab suci yang menjadi pedoman bagi kehidupan ummat Islam dalam menjalani kehidupan mereka di dunia. Kitab suci tersebut mengkhabarkan kepada pembacanya berita-berita masa lalu, menawarkan alternatif pemecahan masalah  masa kini dan menceritakan sebagian hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. sebagai pedoman hidup, ia selalu menuntun ummat manusia  untuk menemukan hakikat kebenaran dalam setiap gerak yang mereka lakukan. Ia sengaja  mengingatkan manusia akan keberadaan Tuhan dalam setiap tindakan yang mereka jalankan. Sehingga dengan demikian manusia selalu terhubung dan tersambung dengan Zat yang Maha Agung, Allah SWT, dalam upaya mereka memakmurkan bumi yang fana ini.
            Di antara sekian banyak hal yang diingatkan al Qur’an kepada manusia, maka masalah bencana alam menjadi salah satu hal yang amat penting untuk mendapatkan perhatian dari manusia. Karena ia bukan hanya menyangkut manusia perindividu, akan tetapi melibatkan manusia secara umum dalam suatu tempau yang cukup luas dan  masa tertentu.
            Dalam sejarah perjalanan ummat manusia, bencana alam menjadi hal yang tidak bisa dinggap remeh. Ia bukan hanya menimpa ummat pada masa kini, akan tetapi juga menimpa ummat-ummat terdahulu silih berganti. Menghancurkan sebagian ummat manusia, mengubur dan menenggelamkan sebagaian kota-kota ternama, memutuskan mata rantai kehidupan, dan menjadi pelajaran yang berharga bagi ummat sesudahnya. Begitu banyaknya cerita yang diungkapkan al Qur’an tentang masalah tersebut, sehingga menarik minat penulis untuk mengupasnya dengan  penafsiran maudhu’I, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca, bagaimana pandangan al Qur’an terhadap silih bergantinya bencana alam datang dan singgah dalam kehidupan ummat manusia.
2.      Devinisi Bencana Alam.
           Bencana adalah gangguan, malapetaka, musibah atau sesuatu yang menimbulkan kesulitan.[1] Sedangkan bencana alam merupakan musibah yang ditimbulkan oleh gejala alam atau sebuah peristiwa di mana hancurnya sebuah daerah atau wilayah serta sebagian anggota masyarakat yang berada di dalamnya  akibat terjadinya berbagai kejadian di luar keadaan normal yang berlaku pada saat itu. Seperti hujan yang terus-menerus yang mengakibatkan terjadinya banjir serta tanah longsor, terjadinya gempa bumi, kebakaran yang sangat besar, kemarau yang berkepanjangan yang mengakibatkan kelaparan, munculnya penyakit misterius yang menelan banyaknya korban, terjadinya angin topan yang menghancurkan dan lain sebagainya. Seluruh kejadian tersebut terjadi dan berlangsung di luar kebiasan yang dialami oleh manusia sehari-hari.
           Terjadinya bencana alam tersebut, biasanya berada di luar kemampuan manusia untuk mendeteksi kedatangannya dengan pasti. Ia terjadi dengan tiba-tiba dan menghancurkan daerah tempat kejadianya, serta meninggalkan bekas yang  dapat menjadi pelajaran baik bagi manusia yang hidup pada zaman tersebut atau manusia-manusia yang hidup di kemudian hari. Kedatangannya tidak memilih. Menghancurkan setiap tampat yang disinggahinya. Membinasakan manusia yang menjadi korbannya Baik laki-laki maupun perempuan. Tua atau muda, kecil atau besar, kaya maupun miskin dan lain sebagainya.
           Ilmu pengetahuan  modern selalu memandang bencana sebagai sebuah kejadian yang berawal dari  gejala-gejala yang bersifat alamiah dan terukur. Berbagai bencana alam  dalam sejarah ummat manusia selalu dibaca sebagai suatu kejadian yang  berawal dari pergerakan tertentu yang tidak normal dalam alam, dan tidak memiliki kaitan apapun dengan kekuatan apapun selain dari kekuatan alam tersebut. banjir dipandang sebagai akibat rusaknya hutan yang sebanarnya berfungsi sebagai tempat resapan air. Gunung  meletus disebabkan menumpuknya magma di dasar kawah  dan lain sebagainya. Deengan berkembangnya ilmu pengetahuan modern dan menjadi alat Bantu dalam menganalisa berbagai bencana alam tersebut, membuat manusia lupa akan adanya sebuah “Kekuatan” yang Maha Dahsyat  yang  dapat menggerakkan apa saja sesuai dengan kemauan dan kehendaknya. Kiprah dari ilmu pengetahuan modern tersebut tenrtu saja dapat menciptakan manusia-manusia “ateis” tidak bertuhan, karena menganggap setiap kejadian adalah wujud pergerakan alam semata.
           Maka oleh sebab itu tulisan ini mencoba untk mengetengahkan pandangan al Qur’an  mengenai bencana alam yang terjadi dalam perjalanan hidup manusia di atas bumi ini. Penulis akan mencoba untuk mengemukakan ayat-ayat yang berkaitan dengan hal tersebut dan menggunakan system metode tafsir maudhu’i.  Dalam tafsir maudhu’I alan dikumpulkan ayat-ayat al Qur’an yang berkaitan dengan bencana alam, kemudian dicari asba al nuzul nya, kemudian ditafsirkan dengan dengan mengemukakan berbagai pendapat mufassir yang dianggap relefan dengan pembahasan ini. Sehingga akan ditemukan pandangan al Qur\an secara menyeluruh.



[1] Suyoto Bakir, Kamus Bahsa Indonesia, Karisma, Batam, 2006, hlm. 73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...