Kamis, 10 Maret 2011

FATIMAH AZ-ZAHRA


Fatimah adalah "ibu dari sekalian ibu."
Dia adalah puteri sang junjungan,
Dia juga digelari Al-Batuul, yang hidupnya adalah ibadah.
Dia tak tandingi dalam keutamaan ilmu,
Dia agung dalam akhlaq, mulia dalam adab, suci dalam hasab dan nasab.

Fatimah adalah buah kasih sang ulul ‘azmi,
Penuh kemuliaan dan dimuliakan seantero langit dan bumi.
Sang junjungan pun bersabda,
“Duhai putriku; apa yang menyusahkannya juga menyusahkan aku
dan apa yang mengganggunya juga menggangguku."
[Ibnul Abdil Barr dalam "Al-Istii'aab"]
Dia adalah pemimpin wanita dunia
dan penghuni syurga yang paling utama,
Puteri kekasih Robbil'aalamiin naqn perkasa.
Dan telah sah riwayat bercerita,
bahwa Rasulullah SAW menyelimuti Fatimah dan suaminya
serta kedua puteranya dengan pakaian seraya berkata:
"Ya, Allah, mereka ini adalah ahli baitku.
Maka hilangkanlah dosa dari mereka dan
bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya."                 
["Siyar A'laamin Nubala', juz 2, halaman 88]
Dialah Fatimah yang melayani diri sendiri
dan menanggung berbagai beban setiap hari
Didalam dan diluar rumah.
Tiada keluh dan tiada kesah
Tetap sabar dan ikhlas meski hidupnya selalu susah.
Tak kenal lelah apalagi menyerah
Meski tubuh bergelimang darah
Dalam pertempuran dibawah titah sang ayah
dan untuk tegaknya sebuah aqidah dan demi kalimah Lailahaillallah.
Maka dialah sebuah anugerah
dan teladan bagi muslimah

Engkaulah Pemimpin wanita penghuni Syurga
ya.. Fatimah Az-Zahra' di tengah-tengah pertempuran yang menggila
Tidak berada dalam sebuah panggung sandiwara,
Tetapi bekerja di antara tikaman-tikaman tombak bermata baja
dan pukulan-pukulan pedang yang tak terkira serta hujan anak panah yang menerpa;
Kau tetap tak lelah berusaha
Untuk membantu berjuang dengan apa yang dia bisa.
Inilah gambaran lain dari wanita
Sebaik-baik makhluk yang dipersembahkan kepada kita
dan bagaimana kita para wanita
Yang hidup dalam masa yang bergelimang noda
dan yang membebani para suami dengan tugas yang tak habis-habisnya.
Duhai para muslimah apakah kita kan dapatkan tempat seperti Az-Zahra?


Kau Fatimah selalu berada di samping sang suami
Walau tak satu dinarpun dipundi,
Tetap ikhlas mengabdi meski tak satupun dimiliki,
Tetap mau berbagi meski tak punya materi.
Hai…, menjadi sepertimu adalah sebuah mimpi
Yang ingin diraih di akherat nanti.
Duhai… Fatimah, adakah kami wanita hari ini
Bisa sepertimu yang tetap berbakti meski kehendak tak terpenuhi.
Padahal ketika hidup kami penuh materi
Kamipun jadi lupa diri berselimut iri berbantal dengki. 

Ya.. Batuul (yang mencurahkan perhatiannya pada ibadah),
Ya.. Az-Zahra' (yang cemerlang),
Ya.. Ath-Thahirah (yang suci),
yang taat beribadah sehingga hidup terasa indah
dan menjauhi keduniaan yang lena
Karena semua tipuan semata
dan hanya memperdaya
Sehingga kita jauh dari surga.
Setiap merasa lapar dia selalu sujud dan berdo’a,
dan setiap merasa payah
Dia tak pernah gundah,
Terus berdzikir dalam hidup yang fakir.

Dia telah menggiling gandum dengan alat penggiling hingga berbekas pada tangannya.
Dia mengangkut air dengan qirbah hingga berbekas pada dadanya.
Dan dia menyapu rumahnya hingg berdebu bajunya.
Tapi tak ada keluh tak ada kesah tak pula ada gundah.
Ya Allah… adakah kami sang muslimah bisa seperti Fatimah
Hidup dalam karomah dan berkah

Fatimah telah menjadi simbol segala yang suci dalam diri wanita,
dan pada konsepsi manusia yang paling mulia.
Rasulullahpun berkata
Engkau kan jadi “Ratu segenap wanita yang berada di Surga."

Inilah dia, Fatimah Az-Zahra'.
Hidup dalam derita, tetapi mulia dan bersahaja.
Tak bergelimang nikmat tapi terhormat
Tak bergelimang harta Tapi bahagia.

Ampuni kami ya Allah yang hidup bergelimang harta tapi berbuat nista
Hidup penuh materi tapi dari hasil dengki

Semoga hari ini hati menjadi suci
Dalam karunia Ilahi
Bagi para ibu suri muslimah sejati
Yang berbagi hikmah hari ini

Semoga ya Allah ya Mujibassailiin.
Insya Allah ya Rabbi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 TELISIK, SKHK dan PPKP Penyuluh Agama 2023  Juli 07, 2023 Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama merupak...