I. PENDATAAN ULANG
Mengingat
bahwa wilayah Bukit Raya merupakan wilayah pemekaran..Wilayah yang semula merupakan
Kecamatan Sail di mekarkan menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Raya di
sebelah timur dan Kecamatan Sail di sebelahbarat.
Dengan adanya
pemecahan wilayah ini sudah barang tentu terjadi perubahan dalam berbagai ha lterutama dalam masalah data untuk menunjang
kinerja penyuluh.
Terlebih
lagi tidak lengkapnya data yang ada di kecamatan.
Menyikapi
hal yang demikian, maka dipan dangperlu untuk melakukan pendataan ulang yang
meliputi:
1.
Rumah-rumahibadah yang berada di
lingkunganKec. Bukit Raya.
2.
Data Kepengurusanmesjiddanmusholla
3.
Data kelompok-kelompok pengajian seperti
majlista’lim, wirid orang tua dan remaja, wirid kampong dan kelompok-kelompok pengajian
lainnya.
4.
Data organisasi keagamaan dan pengurusnya.
5.
Data pemuka-pemuka agama,
masyarakat dan adat.
6.
Membuat pemetaan wilayah kerja.
7.
Membuat statisti pertumbuhan rumah
ibadah setiap tahunnya.
8.
Membuat statistic pertumbuhan majlis
ta’lim dan kelompok pengajianlainnya.
9.
Format pendataan terlampir.
Dengan pendataan ulang tersebut diatas diharapkan
proses penyuluhan akan berjalan lebih terarah, terorganisir, sistematis dan terencana
karena didukung oleh data yang akurat.
II. METODE PEMBINAAN TUNTAS
Mengajak dan membentuk kelompok-kelompok pengajian
(bagi yang belum ada) serta merubah sistim (metode) pengajian. Metode yang
dahulunya menggunakan metode ceramah dan menggurui diubah menjadi metode mendidik.
Dengan demikian jamaah tidak lagi hanya sebagai oudiens (pendengar) yang pasif akan
tetapi menjadi aktif. Karena jamaah dianggap sebagai santri yang lebih interaktif.
Pemikiran diatas didasari keprihatinan terhadap pemahaman
keagamaanse bahagian masyarakat yang sangat awam sekali. Keawaman ini meliputi masalah
aqidah (tauhid), fiqh, akhlak dan tasauf.
Disadari atau tidak, hal ini di akibatkan karena orientasi
pengajian yang diberikan oleh para da’I dan mubaligh hanya sebatas pemahaman konsep
umum dari aqidah, fiqh, akhlak dan tasauf. Mungkin karena keterbatasan waktu,
sarana dan prasarana penunjang dalam melakukan penyuluhan, maka penyampaian pokok-pokok keagamaan tersebut
tidak teruraikan secara lebih mendalam. Atau mungkin kelemahan terletak pada metode
pengajaran yang diberikan. Sebab dilihat bahwa penyuluhan yang dilakukan cenderung tidak sistimatis dan tidak
terarah. Akibatnya pemahaman yang diperoleh oleh masyarakat pun hanya berupa penggalan-penggalan.
Ketidak sistimatisan tersebut juga dapat menimbul kan kejenuhan
bagi para jamaah. Sebab ketika terjadi pergantian minggu dan da’i pun berganti akan
tetapi materi yang diberi kan iramanya sama. Artinya materi pengajian tidak runtut
dan tidak sistematis.
Dengan latar belakang pemikiran diatas, dipandang perlu
rasanya membuat format baru dalam system penyuluhan agar lebih sistimatis dan terencana.
Merubah orientasi penyuluh dari menggurui
menjadi mengajarkan dan mendidik pengetahuan agama hingga tuntas.
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil untuk merealisasikan
pemikiran tersebut adalah:
1.
Melakukan pembinaan dan penyuluhan
secara berkesinambungan.
2.
Menyusun materi pengajian secara sistimatis
3.
Menyusun silabus untuk tiap-tiap materi
pengetahuan agama.
4.
Menjadikan dan mencari penyuluh sebagai
guru tetap dalam proses pengajaran tersebut minimal untuk satu pokok bahasan.
5.
Memanfaatkan sumber daya manusia
yang ada dalam lingkungan kerja untuk dapat membantu proses penyuluhan.
6.
Berupaya menyajikan materi yang telah tertuang dalam silabus tersebut dengan cara
yang menarik.
7.
Mencari dan menyusun buku pegangan
bagi pelaksanaan penyuluhan dan pengajaran.
8.
Menciptakan alat-alat pengajaran dan
membuat game-game mendidik yang menarik dalam rangka menghilangkan kejenuhan.
Diharapkan dengan metode tersebut diatas pemahaman agama masyarakat
(jamaah0 menjadi lebih mendalam.
III. .MENUMBUHKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA
PENDIDIKAN AGAMA DARI DINI TERHADAP ANAK-ANAK
Kesadaran akan pentingnya memberikan pendidikan
agama sejak dini terhadap anak-anak juga perlu menjadi perhatian. Ini juga merupakan tantang bagi penyuluh untuk
menumbuhkan kesadaran bahwa baik buruknya pertumbuhan anak tergantung kepada keluarga.
Boleh dikatakan hamper lima puluh persen pribadi dan prilaku kita dipengaruhi oleh
keluarga. Limapuluh persen lagi dipengaruhi
oleh teman, lingkungan, dan media masa. Dengan demikian peran keluarga dalam membentuk
moral generasi sangat dominan. Untuk itu perlu ditingkatkan kesadaran orang tua
akan peran dan tanggung jawabnya.
Yang membuat keperihatinan ini timbul tidak lain tidak
bukan adalah disebabkan karena kondisi generasi muda yang semakin jauh dari nilai-nilai
keagamaan. Buktinyata dari hal tersebut adalah rusaknya moral generasi. Kita
juga dapat melihat dilingkungan sekitar kita, betapa banyak anak-anak bahkan
orang tua yang tidak dapat baca tulis alquran. Lemahnya kesadaran orang tua tentang
arti pentingnya penanaman nilai agama terhadap anak adalah penyebab utama dari masalah
ini.
Untuk itu perlukiranya hal ini disikapi secara serius.
Terhadap orang tua dan masyarakat perlu diberikan ransangan yang stimulus akan kesadaran
pentingnya pendidikan agama. Ransangan tersebut
diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berupaya membekali anaknya dengan pengetahuan
agama yang memadai.
Untuk menunjang rencana diatas, perlu dilakukan:
1.
Memberikan penyuluhana rtipentingnya
pengetahuan agama bagi anak.
2.
Memotifasi untuk terbentuknya lembaga-lembaga
pendidikan seperti TPA (Taman PendidikanAlquran) dan MI (Madrasah Ibtidaiyah)
dan kelompok pengajian Al Quran bagi anak-anak, remaja dan orang tua.
3.
Melakukan penelitian survey kelembaga-lembaga
pendidikan formal (SD, SMP, SMA/SMK sederajat) tentang pemahaman keagamaan dan kemampuan
bacatulis Al-Quran.
4.
Penilaian meliputi pengenalan huruf,
merangkai huruf, membaca, menulis dan membaca dengan irama.
5.
Angket penelitian terlampir.
Dengan penelitian survey tersebut diharapkan dapat
data yang akurat tentang tingkat pemahaman agama dan kemampuan baca tulis Al Quran
pada anak dan remaja. Dengan data tersebut dapat pula ditentukan langkah-langkah
yang akan kita ambil dalam mengatasi masalah tersebut.
Demikianlah program kerjaini di buat mudah-mudahan dapat
terealisasikan. Dalam hal lain, mungkin dalam penyusunan program ini terdapat kesalahan
dan kekurangan disana-sini, untuk itu mohon sumbang ide dan sarannya serta petunjuk
demi berjalanya program kerja ini dengan baik. Selebihnya, program ini tidak akan dapat berjalan
apabila tidak mendapatkan dukungan dari pehak-pihak terkait.
Pekanbaru,
4 Januari 2016
Penyuluh
Agama Islam
KUA
KecBukit Raya
M
A S R I Z A L, S.Ag
NIP
:19720215 200604 1 001
TABEL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA LIMA TAHUN PERIODE
2016-2021
NO
|
PROGRAM
|
KEGIATAN
|
INDIKATOR HASIL
|
TAHUN
|
||||
2016
|
2017
|
2018
|
2019
|
2021
|
||||
1
|
PENYULUHAN
|
1.Identifikasi Wilayah
|
15 kali
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
|
2.Penyusunan
Materi
|
2000 kali
|
400
|
400
|
400
|
400
|
400
|
|
|
3.Pelaksanaan Kegiatan
|
2000 kali
|
400
|
400
|
400
|
400
|
400
|
|
|
4.Laporan
|
250 mgg/Kb
|
50/Kb
|
50/Kb
|
50/Kb
|
50/Kb
|
50/Kb
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
BIMBINGAN
|
Pada Masyarakat
Kota
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.PHBI
|
15 kali
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
|
2.Majelis Ta’lim
Kelurahan/Kecamatan
|
60 kali
|
12
|
12
|
12
|
12
|
12
|
|
|
3.BInaan Khusus
|
15 kali
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
|
4.PKK
|
15 kali
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
|
5.Cendikia
|
15 kali
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
|
6.BP4 Kota
Pekanbaru
|
200 kali
|
40
|
40
|
40
|
40
|
40
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
PEMBINAAN
|
Pembinaan Pada
Penyuluh Dibawah Jabatannya
|
250 Jam
|
50 Jam
|
50 Jam
|
50 Jam
|
50 Jam
|
50 Jam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
PENGEMBANGAN
PROFESI
|
1.
Diklat
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
|
2.
Seminar
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
|
3.
Loka
karya
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
KONSULTASI
|
1.Konsultasi
Perorangan
|
250 kali
|
50
|
50
|
50
|
50
|
50
|
|
|
2.Konsultasi
Kelompok
|
2 kali
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
DISKUSI MINGGUAN
|
1.Diskusi Materi
|
125 kali
|
25
|
25
|
25
|
12
|
25
|
2.Diskusi Program
|
10 kali
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||
|
|
3.Diskusi Juklak
Juknis
|
10 kali
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
PEMBINAAN
LEMBAGA KEAGAMAAN
|
LPTQ, BKS, DMI, BAZ, IPHI, BP4,
Forum Remaja
Masjid, Pondok al Quran
|
30 kali
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
6
|
KARYA TULIS
|
1.Tafsir tematik
quran
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
|
2.Tafsir tematik
hadits
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
|
3.Tafsir tematis
kitab keagamaan
|
5 kali
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar