ANALISA DATA POTENSI WILAYAH ATAU KELOMPOK BINAAN
KECAMATAN BUKIT RAYA TAHUN 2017
A. Geografis dan Demografis Kecamatam
Bukit Raya
1.
Peta wilayah Bukit Raya
2.
Geografis Kecamatan Bukit Raya
Kecamatan Bukitraya merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kota Pekanbaru. Pada mulanya kecamatan ini dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 1987 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II
Kampar.Namun seiring dengan berkembangnya semangat otonomi daerah yang ditandai
dengan banyaknya daerah memekarkan diri, kondisi ini pun terjadi di Kota
Pekanbaru. Kota Pekanbaru yang semula terdiri dari 8 (delapan) kecamatan
kemudian dimekarkan menjadi 12 (dua belas), termasuk wilayah kecamatan
Bukitraya. Pemekaran wilayah ini berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota
Pekanbaru Nomor 03 tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Marpoyan
Damai, Tenayan Raya, Rumbai Pesisir dan Kecamatan Payung Sekaki, maka secara
geografis Kecamatan Bukitraya mengalami perubahan.
Kecamatan Bukitraya secara geografis terletak antara 101014’
- 101034’ Bujur Timur dan 0025’ - 0045’
Lintang Utara, dengan ketinggian berkisar 5-50 meter dari permukaan laut.
Kecamatan Bukitraya dialiri oleh aliran anak sungai sail dan anak sungai sail
gobah yang menuju sungai siak dengan luas wilayah 22,05 KM 3,49 % dari luas Kota Pekanbaru
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 03 tahun 2003,
Kecamatan Bukitraya berbatasan langsung dengan daerah kabupaten Kampar serta
kecamatan sebagai berikut:Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sail ;
·
Sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar;
·
Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Marpoyan Damai
·
Sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Tenayan Raya
3.
Demografi Kecamatan Bukit Raya
DATA
KEPENDUDUKAN MENURUT AGAMA
|
|||||||||||
KOTA
PEKANBARU TAHUN 2015
|
|||||||||||
NO
|
KELURAHAN
|
LUAS
WILAYAH KM
|
JUMLAH
PENDUDUK
|
AGAMA
|
JJML
|
||||||
ISLAM
|
PRO
|
KHAT
|
HINDU
|
BUDH
|
KONG
|
||||||
1
|
SIMPANG
TIGA
|
1100
|
28,834
|
35485
|
1652
|
989
|
637
|
764
|
|
39527
|
|
2
|
TANGKERANG
SELATAN
|
295
|
14079
|
11779
|
802
|
746
|
59
|
1003
|
|
14389
|
|
3
|
TANGKERANG
UTARA
|
465
|
21475
|
22391
|
657
|
246
|
68
|
518
|
|
23880
|
|
4
|
TANGKERANG
LABUAI
|
450
|
16,972
|
2387
|
642
|
284
|
-
|
251
|
|
3564
|
|
JUMLAH
|
2310
|
81,360
|
72042
|
3753
|
2265
|
764
|
2536
|
0
|
81360
|
||
Dari data tersebut diatas dapat kita
gambarkan bahwa penduduk mayoritas di daerah Kecamatan Bukit Raya berdasarkan
agama adalah penduduk yang beragama Islam dengan jumlah penduduknya 72042 jiwa atau lebih kurang 90
% dari jumlah keseluruhan penduduk.
NO
|
KECAMATAN
|
DATA PENDUDUK
|
|
|||||||||
MENURUT JENIS
KELAMIN
|
JUMLAH
|
TINGKAT PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
|||||||||
L
|
P
|
SD
|
SMP / MTS
|
SMA/MA
|
S1
|
S2
|
S3
|
TD. SKLH
|
||||
1
|
BUKIT
RAYA
|
41,839
|
39,521
|
81,360
|
20,150
|
20,072
|
25,032
|
2,597
|
771
|
68
|
12,670
|
81,360
|
2
|
%
|
51.42%
|
48.58%
|
|
24.77%
|
24.67%
|
30.77%
|
3.19%
|
0.95%
|
0.08%
|
15.57%
|
|
Dari
data tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa masyarakat Kecamatan Bukit Raya
tingkat pendidikannya tergolong sedang dengan 24,67 % berpendidikan sltp
sederajat dan 30,77 % berpendidikan SLTA dan 15,57 % tidak sekolah. Jika
dikalkulasikan maka tingkat pendidikan SLTP dan SLTA mencapai 55,44 % dari
jumlah keseluruhan penduduk
Dari
gambaran diatas bias kita presiksi bahwa tingkat kebutuhan akan penyuluhan
keagamaan sangat diperlukan mengingat bahwa penduduk beragama Islam jumlahnya
mencapai 90 % dari jumlah keseluruhan penduduk.. Tentunya dengan kuas wilayah
dan kondisi masyarakat yang umumnya merupakan kelompok masyarakat perumahan kehadiran
penyuluh sangatlah dibutuhkan.
4.
Sarana dan Prasana Ibadah
NO
|
KECAMATAN
|
BADAN
DAKWAH
|
||||||||
MUI
|
MDI
|
IKMI
|
IPHI
|
NU
|
MUHAMMADIYAH
|
ITTIHADUL
MUBALIGHIN
|
IKADI
|
RUMAH
SULUK
|
||
10
|
BUKIT RAYA
|
1
|
1
|
|
1
|
|
1
|
1
|
1
|
|
TAMADUN
|
|||||||||
LPTQ
|
LASQI
|
GRUP REBANA
|
GRUP BERZANJI
|
RADIO DAKWAH
|
GRUP MARAWIS
|
KALIGRAFI
|
KOMPANG
|
QASIDAH
|
GAMBUS
|
1
|
1
|
16
|
|
|
|
|
1
|
1
|
1
|
LEMBAGA MASJID
|
||||||
MAJLIS TA'LIM
|
REMAJA MASJID
|
UPZ
|
BKMT
|
MAJLIS TA’LIM
|
PERMATA
|
WIRID YASIN
|
46
|
14
|
70
|
1
|
57
|
14
|
19
|
NO
|
KECAMATAN
|
RUMAH
IBADAH
|
||||||||
ISLAM
|
KATOLIK
|
PROTESTAN
|
HINDU
|
BUDHA
|
KONG
HUCU
|
|||||
|
|
MASJID
|
LANGGAR
|
MUSHOLLA
|
RUMAH
SULUK
|
GEREJA
|
GEREJA
|
PURA
|
VIHARA
|
KLENTENG
|
10
|
BUKIT RAYA
|
70
|
|
53
|
|
1
|
|
|
|
|
LEMBAGA
PENDIDIKAN ISLAM
|
||||||
YAYASAN
ISLAM
|
TPQ/TPSQ
|
YAYASAN
KATOLIK
|
YAYASAN
PROTESTAN
|
YAYASAN
HINDU
|
YAYASAN
BUDHA
|
YAYASAN
KONG HUCO
|
26
|
25
|
|
|
|
|
|
Jumlah masjid yang mencapai 70 buah
merupakan potensi kelompok binaan yang cukup besar bila diberdayakan dengan
baik. Begitu juga dengan lembaga keagamaan yang cukup banyak merupakan
tantangan yang besar bagi penyuluh dalam melaksanakan bimbingan penyuluhannya.
5.
Kondisi Kelompok Binaan
Pertama: kondisi masyarakat di
Kecamatan Bukit Raya ini cukup heterogen dengan tingkat pendidikan dan ekonomi
yang dapat digolongkan masyarakat menengah keatas. Meski ada terdapat
masyarakat yang kurang mampu. Pada ksebahagian besar masyarakat ini adalah
pegawai dan pedagang.
Kedua:
dalam kondisi ini penyuluh berusaha melakukan identifikasi wilayah kerja dengan
cara pendataan secara menyeluruh
(instrument dan data terlampir). Dengan demikina penyuluh dapat membuat
pemetaan terhadap potensi kelompok binaan secara akurat..
Ketiga: secara umum penyuluh
berasumsi (yang penyuluh lihat dari kenyataan dilapangan ketika penyuluh
melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data) bahwa perlu pembinaan
secara menyeluruh terhadap pemahaman agama dan informasi teknis tentang
keagamaan dan informasi formal yang bersifat administratif seperti masalah
Harta Waqaf, Waqif, Zakat dan beberapa masalah teknis dan administratif dalam
masalah keagamaan.
Keempat: pembinaan pada masyarakat yang heterogen ini
mestilah dilakukan dengan azaz kepentingan dan manfaat. Penyuluh berusaha
melihat tingkat urgensinya dalam melakukan pembinaan. Terutama kelompok
masyarakat perkantoran dan pedagang. Sehingga sedikit sekali waktu bagi
masyarakatnya untuk aktifitas keagamaan. Hal ini membuat waktu pembinaan dijam
kerja sangat sulit sekali. Sehingga untuk wilayah yang seperti ini penyuluh
berupaya mencarikan solusi dengan melakukan binaan diluar jam kerja.
Selanjutnya untuk membantu kerja penyuluh; penyuluh melakukan
kerjasama dengan lembaga-lembaga dakwah yang ada seperti KPMDI, MDI dan
Kelompok Pengajian Al-Hidayah.
6. ANALISA POTENSI WILAYAH
Dari sajian data demografi dan monografi di atas dapat disimpulkan
bahwa kebutuhan akan penyuluhan agama sangat besar. Dari data di atas dapat
diketahui bahwa 95 % penduduk beragama Islam. Begitu juga dengan Masjid 70 dan
Musholla berjumlah 53 buah atau 91 % tentu memerlukan pembinaan-pembinaan baik
pembinaan pengelolaan masjid maupun pembinaan masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan masjid seperti Majelis Taklim, Remaja Masjid, Pengajian Umum,
TPQ, MDTA dll. Walaupun jumlah masjid dan musholla 91 %, namun jika kita
bandingkan dengan jumlah penduduk, jumlah masjid atau musholla masih kurang 4
%.
Dari tabel data tentang jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan di atas
jika kita lihat bahwa jumlah Imam Masjid dan Muballigh tercatat berjumlah 115
orang. Jika di bandingkan dengan jumlah penduduk yang beragama Islam yang
berjumlah 72042 orang maka jumlah imam dan muballigh yang akan memberikan
pencerahan kepada masyarakat hanya sekitar 0,16 %. Artinya 1 orang muballigh atau
Imam masjid membina 626 orang.
Begitu juga jika kita membandingkan jumlah masjid 70 dan musholla yang
berjumlah 53 buah dengan jumlah penduduk yang beragama Islam akan kita dapatkan
bahwa 1 buah masjid atau musholla menampung 586 orang Islam.
Jika kita melihat kondisi terkini, jumlah jamaah masjid dan musholla
sangat jauh dari yang diharapkan. Jika melihat data di atas, kesadaran beragama
penduduk Islam di Kecamatan Bukit Raya dalam meramaikan Masjid tidak sampai 5
%. Artinya masjid mushallah umumnya sepi jamaah
Oleh karena itu perlu di adakan pembinaan-pembinaan, baik itu kesadaran
beribadah kemampuan baca Al-Qur’an, pengetahuan agama, dan lain-lain sehingga
menimbulkan dorongan masyarakat untuk melaksanakan ajaran agama secara
kaffah. Tentunya indicator dari ini
adalah tingkat pertumbuhan jamaah di setiap masjid dan mushalla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar